MANILA - Mahkamah Agung (MA) Filipina pada Selasa (28/6) kembali menolak upaya terakhir untuk mendiskualifikasi presiden terpilih Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr pada pemilihan umum bulan lalu. Putusan MA ini akan memuluskan jalan bagi pelantikannya akhir pekan ini dan kembalinya Filipina ke pemerintahan dinasti Marcos.

Bongbong Marcos, 64 tahun, putra dari diktator Filipina terkenal yang digulingkan dalam pemberontakan "People Power" pada 1986, memenangkan pemilu pada 9 Mei dengan telak dan akan dilantik pada Kamis (30/6) untuk masa jabatan enam tahun.

"Pengadilan menyatakan bahwa dalam menjalankan kekuasaannya untuk memutuskan kontroversi ini, tidak mendapati kesimpulan lain selain bahwa Ferdinand Marcos Jr memenuhi syarat untuk mencalonkan diri dan dipilih untuk jabatan publik," demikian pernyataan pengadilan dalam sebuah pernyataan.

Aktivis telah mengajukan banding ke pengadilan untuk membatalkan penolakan komisi pemilihan atas petisi mereka, yang menuntut pendiskualifikasian Bongbong Marcos Jr sebelum pemungutan suara karena pelanggaran mengelak membayar pajak selama beberapa dekade, yang menurut mereka membuatnya tidak memenuhi syarat untuk mencalonkan diri.

"Tiga belas hakim memilih untuk menolak petisi, sementara dua hakim memilih abstain,"kata pengadilan.

Tidak Terkejut

Kubu Bongbong Marcos Jr tidak segera menanggapi permintaan komentar, tetapi sebelumnya telah menolak petisi tersebut sebagai upaya untuk melumpuhkan kampanye politiknya.

Penentang keluarga Marcos pun telah marah dengan apa yang mereka lihat sebagai penggunaan secara sistematis media sosial untuk mencoba mengubah narasi sejarah penjarahan, kemewahan dan kebrutalan yang disponsori negara selama era terakhir kekuasaan keluarga Marcos.

Menurut temuan komisi pemerintah Filipina, keluarga dan kroni-kroni Marcos diduga telah mengumpulkan kekayaan sekitar 10 miliar dollar AS pada periode '70-an hingga '80-an. Keluarga Marcos telah membantah melakukan kesalahan dan mengatakan banyak catatan sejarah pada periode itu adalah sebuah kepalsuan.

"Kami tidak terkejut. Keputusan (pengadilan) itu akhirnya memberikan stempel resmi untuk pemulihan dan rehabilitasi keluarga Marcos," kata pemohon tuntutan diskualifikasi Bongbong Marcos Jr yang bernama Bonifacio Ilagan.

Pada era darurat militer Filipina yang diterapkan pada rezim Ferdinand Marcos Sr, Ilagan adalah salah seorang korban kekejaman diktator yang pernah dipenjara dan disiksa.ST/I-1

Baca Juga: