HPAKANT - Lebih dari 120 petambang tewas setelah terjadi longsor di sebuah lokasi pertambangan giok di Myanmar utara pada Kamis (2/7). Malapetaka ini terjadi setelah terjadi hujan lebat di lokasi pertambangan giok terbuka tak jauh dari perbatasan Myanmar dengan Tiongkok di Negara Bagian Kachin.

"Amat banyak korban dikeluarkan dari lumpur akibat longsor," demikian pernyataan Dinas Kebakaran Myanmar dalam postingan di media sosial Facebook. "Upaya pencarian korban masih berlangsung dan sejauh ini sudah 126 jasad kami temukan," imbuh mereka.

Berdasarkan keterangan polisi lokal, sebelum insiden ini terjadi para petambang telah diperingatkan untuk tidak melakukan aktivitas mereka selama musim hujan, namun peringatan itu tak dilanggar mereka. Upaya pertolongan dan pencarian terhadap korban yang tertimbun longsor sulit dilaksanakan karena hujan hingga saat ini belum reda.

Myanmar adalah salah satu negara penghasil giok terbesar di dunia. Permintaan terhadap giok amat besar terutama yang datang dari negara tetangga yaitu Tiongkok. Insiden tanah longsor di tambang giok merupakan hal yang kerap terjadi. Pada November 2015 pun pernah terjadi longsor di pertambangan yang menyebabkan lebih dari 100 orang tewas. Tahun lalu, lebih dari 50 petambang terkubur juga akibat bencana serupa. SB/AFP/I-1

Baca Juga: