Perang dagang menjadi salah satu instrumen yang digunakan AS untuk menghambat ambisi Tiongkok menjadi pemimpin global.

Tiongkok melakukan lompatan teknologi yang luar biasa, yang membuat Amerika Serikat (AS) harus mewaspadainya. Pada Selasa (1/12), Tiongkok berhasil mendaratkan pesawat luar angkasa di permukaan bulan. Pesawat ruang angkasa Chang'e-5 itu diluncurkan pada 24 November.

Misi yang dinamai dewi bulan dalam mitos Tiongkok ini bertujuan untuk mengumpulkan sampel permukaan bulan membantu para ilmuwan mempelajari lebih lanjut tentang asal-usul bulan. Dengan selesainya misi Chang'e-5 ini, Tiongkok menjadi negara ketiga yang telah mengambil sampel bulan setelah Amerika Serikat dan Uni Soviet.

Misi robotik Chang'e ini menjadi pijakan dasar bagi misi berawak Tiongkok ke kutub selatan bulan tersebut. Tiongkok merencana pada periode 2036 hingga 2045, sudah ada manusia yang bermukim di bulan.

Kemudian, Tiongkok membuat langkah maju dalam pencarian energi bersih setelah berhasil mengoperasikan fasilitas penelitian reaktor fusi nuklir generasi baru miliknya HL-2M Tokamak, pada Jumat (7/12). Tiongkok berhasil menciptakan "matahari buatan" untuk pertama kalinya.

Reaktor tersebut menggunakan medan magnet yang kuat untuk memadukan plasma panas dan dapat mencapai suhu lebih dari 150 juta derajat Celsius. Itu berarti panas yang dihasilkan reaktor tersebut kira-kira 10 kali lebih panas dari inti matahari yang suhunya sekitar 15 juta derajat Celsius. Tiongkok berencana mengomersilkan "matahari buatan" itu pada 2050.

Sehari sebelumnya, pada Minggu (6/12) sekitar pukul 11.58 waktu setempat, dari Pusat Peluncuran Satelit Xichang di Provinsi Sichuan, Tiongkok sukses meluncurkan satelit terbaru ke luar angkasa. Satelit yang diberi nama Gaofen-14. Gaofen-14 merupakan satelit pemetaan stereo optik. Peluncuran satelit ini dimaksudkan untuk memantau bumi.

Jauh sebelumnya, yakni pada Mei 2015, pemerintah Tiongkok telah merilis rencana "Made in China 2025" yang bertujuan untuk mengembangkan 10 industri teknologi tinggi dengan cepat, termasuk mobil listrik, teknologi informasi generasi mendatang, telekomunikasi, robotika canggih, dan kecerdasan buatan (AI).

Sektor utama lainnya yang tercakup dalam rencana tersebut termasuk teknologi pertanian, teknik kedirgantaraan, pengembangan bahan sintetis baru, bidang biomedis yang baru muncul, dan infrastruktur rel kecepatan tinggi.

Rencana tersebut ditujukan untuk mencapai 70 persen swasembada dalam industri teknologi tinggi dan posisi dominan di pasar global tersebut pada 2049, seabad setelah berdirinya Republik Rakyat Tiongkok.

Ambisi Tiongkok untuk menjadi pemimpin global itu membuat Amerika Serikat getar-getir. Berbagai upaya dilakukan Amerika untuk menjegal Tiongkok. Di antaranya memberlakukan pembatasan ekspor pada produsen chip terbesar di negara itu, Semiconductor Manufacturing International Corp (SMIC).

Semikonduktor sangat penting untuk semua produk elektronik. Pada 2014, pedoman pengembangan industri sirkuit terintegrasi nasional pemerintah Tiongkok menetapkan target agar Tiongkok menjadi pemimpin global dalam semikonduktor pada 2030.

Dominasi AS terhadap rantai pasokan industri semikonduktor global menjadi ancaman mendasar bagi Tiongkok. Perang dagang yang dilancarkan AS itu membuat Tiongkok perlu mengontrol semua penelitian dan rantai produksi industri semikonduktor, dan perlu memikirkan cara untuk melepaskan diri dari ketergantungan pada AS.

Aksi pembatasan oleh AS terhadap SMIC, dan sebelumnya terhadap Huawei Technologies Co Ltd, menggambarkan bahwa AS sedang memimpin pertempuran penindasan teknologi melawan Tiongkok. Meskipun perusahaan seperti Tencent Holdings Ltd dan Beijing ByteDance Co Ltd telah membuat beberapa terobosan teknologi, mereka masih bergantung pada teknologi cip AS.

Pertarungan perpacuan teknologi antara AS-Tiongkok ini belum memperlihatkan tanda-tanda akan berakhir. Perang dagang menjadi salah satu instrumen yang digunakan AS untuk menghambat ambisi Tiongkok menjadi pemimpin global. Pertarungan Tiongkok-AS ini adalah konflik antara kekuatan global baru dan kekuatan global lama. Ini bukan hanya sekedar perang dagang, ini adalah perang tentang teknologi dan pergerakan ide. n

Baca Juga: