JAKARTA - Secara filosofis, setiap tindakan kepolisian harus dapat berimplikasi keselamatan manusia secara utuh,baik jiwa, harta, maupun terjaminnya hak-hak yang melekat pada manusia. Pernyataan ini disampaikan Kapolda Metro Jaya,Irjen Pol Karyoto, Kamis (21/9).

Kapolda mengatakan ini saat menyelenggarakan sosialisasi penyegaran hak asasi manusia (HAM) bagi anggota Polri. Kegiatan ini digelar Polda Metro bersama staf ahli Kapolri dan Divisi Hukum Polri untuk memperkuat literasi seputar HAM anggota Polri. Karyotomenjelaskan bahwa menjaga keselamatan jiwa raga, harta benda, dan HAM merupakan pedoman seluruh anggota Polri yang tercantum dalam Catur Prasetya.

"Setiap tindakan kepolisian haruslah berimplikasi keselamatan manusia secara utuh. Masyarakat harus selamat jiwanya, selamat hartanya, dan terjaminnya hak-hak yang melekat ke manusia tersebut," katanya.

Karyoto menjelaskan, saat ini Polda Metro juga telah melakukan serangkaian kegiatan kemanusiaan yang dapat dimaknai sebagai upaya-upaya pengakuan dan pemenuhan hak asasi manusia. Kapolda juga berharap kegiatan tersebut dapat meningkatkan literasi dan penguatan pengetahuan HAM.

Selain itu, juga dapat menumbuhkan rasa percaya diri bagi seluruh personel Polda Metro Jaya saat pelaksanaan tugas di lapangan. Dia memberi contoh kegiatan bedah rumah dan bakti sosial yang membantu masyarakat untuk memenuhi hak atas hidup yang layak.

Kemudian, kegiatan pengamanan demo, sebagai upaya mendukung hak kebebasan berpendapat di muka umum. Staf Ahli Kapolri bidang Sosial Budaya,Irjen Pol Hendro Pandowo, mengatakan tujuan pelaksanaan sosialisasi ini agar seluruh anggota Polri dapat memahami prinsip-prinsip HAM dan dalam pelaksanaan tugas harus tetap menjunjung tinggi HAM.

"Polri sebagai institusi yang prediktif, responsibilitas, transparansi,dan berkeadilan atau presisi dalam melaksanakan tugas senantiasa bertindak berdasarkan norma-norma hukum, agama, kesopanan, kesusilaan, dan menjunjung tinggi HAM," katanya.

Baca Juga: