JAKARTA- Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertahanan (Balitbang Kemhan) kembali menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) tentang Litbang Evaluasi Kebijakan Pertahanan Negara tahun 2021. Kegiatan FGD yang digelar di Gedung H. Djuanda Balitbang Kemhan di inisiasi olah Puslitbang Strahan Balitbang Kemhan.
Mengutip keterangan tertulis Balitbang Kemhan yang diterima Koran Jakarta, Senin (29/3), kegiatan FGD dipimpin oleh Kapuslitbang Iptekhan Balitbang Kemhan Marsma TNI Oki Yanuar dan dihadiri pejabat di lingkungan Kemhan dan TNI, undangan serta anggota Puslitbang Strahan.
Dalam FGD itu, tampil sebagai pamapar pertam, Mistiani, Analis Pertahanan Negara Puslitbang Strahan Balitbang Kemhan. Dilanjutkan narasumber lain, Brigjen TNIi (Purn) Makmur Supriyatno,
Prof. Dr. Phil Poltak Partogi Nainggolan, Peneliti Utama pusat penelitian badan keahlian DPR RI, Velix Vernando Wanggai, Kepala Pusat Analis Kebijakan Dan Kinerja Kementerian PPN/Bappenas, Suwatin, Kabid Pengembangan Kompetensi Dan Sertifikasi Profesi LAN-RI, Muhammad Haripin, Manajer Riset Konflik, Pertahanan dan Keamanan P2P-Lipi dan Broto Wardoyo, Ketua Program Pasca Sarjana Ilmu Hubungan Internasional Universitas Indonesia.
Menurut Kapuslitbang Iptekhan Balitbang Kemhan Marsma TNI Oki Yanuar, FGD yang mengundang banyak narasumber, selain untuk berdiskusi, sekaligus sebagai sarana untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan untuk menunjang pelaksanaan kegiatan evaluasi kebijakan pertahanan negara tahun 2021. Ditambahkannya, FGD juga sebagai salah satu bentuk pembelajaran akademis.
"FGD ini juga merupakan studi pendahuluan dan suatu metode pengumpulan data yang lazim digunakan pada sebuah penelitian. Metode ini mengandalkan perolehan data atau informasi dari interaksi para narasumber atau responden berdasarkan hasil diskusi dalam suatu kelompok yang berfokus untuk melakukan bahasan dalam menyelesaikan permasalahan tertentu," tuturnya.
Marsma Oki berharap, melalui FGD juga dapat dilaksanakan brainstorming untuk menjajaki hal-hal yang dapat memberikan arah penelitian melalui tanggapan dan pandangan dari peserta FGD. Namun tentunya, tidak keluar dari ruang lingkup area penelitian.
"Melalui FGD ini nantinya dapat diperoleh elemen-elemen penting berupa wawasan dan pemahaman ilmiah yang dapat dikembangkan oleh tim peneliti di dalam melakukan evaluasi terhadap kebijakan pertahanan negara," ujarnya.
Disamping itu juga, kata dia, FGD ini akan menjadi bahan referensi untuk menilai sampai sejauh mana impact kebijakan pertahanan negara tahun 2021 dapat dijabarkan oleh unsur pelaksana kebijakan. Dijelaskannya juga bahwa Litbang Evaluasi Terhadap Kebijakan Pertahanan Negara tahun 2021, memiliki substansi sebagai evaluasi yang sifatnya umum dan strategis.
"Diharapkan hasil evaluasi nantinya dapat dijadikan sebagai salah satu input bagi perancangan kebijakan pertahanan negara tahun 2022 maupun rancangan rencana kerja Kemhan tahun 2022," katanya.