JAKARTA - Lini tengah Persija Jakarta saat ini dinilai masih perlu dibenahi. Ketiadaan playmaker membuat tim berjuluk Macan Kemayoran itu kurang kreatif di lini tengah.

"Paling tidak, Persija Jakarta butuh playmaker," ujar Ketua The Jakmania, Diky Budi Ramadhan beberapa waktu lalu usai Persija menjadi juara Piala Menpora.

"Persija Jakarta masih kurang di posisi playmaker. Tapi saya tidak tahu, kebutuhannya untuk pemain asing atau lokal," sambungnya.

Menurut Diky, kebutuhan Persija Jakarta akan playmaker bukan disebabkan Evan Dimas hengkang ke Bhayangkara Solo FC. Saat bermain di Macan Kemayoran, gelandang berusia 26 tahun ini dianggapnya bermain sebagai pemain bernomor punggung enam atau gelandang bertahan.

Sebelum Piala Menpora 2021, The Jakmania dikagetkan dengan hengkangnya Evan Dimas dari Persija Jakarta. Waktu itu, Macan Kemayoran juga tidak mencari penggantinya. "Playmaker lokal yang tersedia siapa? Evan Dimas juga bukan playmaker di Persija Jakarta. Kekurangan Macan Kemayoran ada di playmaker," jelas Diky.

Sewaktu berkompetisi di Piala Menpora, Persija Jakarta bermain tanpa playmaker. Pelatih Sudirman menurunkan Ramdani Lestaluhu dan Braif Fatari secara bergantian di posisi gelandang serang.

Tanpa adanya pemain yang berperan sebagai playmaker, aliran bola dari ke lini depan sering mandek. Akibatnya, permainan Macan Kemayoran kembali mengandalkan sisi sayap lewat Riko Simanjuntak dan Osvaldo Haay. Rumor mengaitkan Persija dengan playmaker PSM Makassar, Wiljan Pluim kembali muncul ke permukaan. ben/S-2

Baca Juga: