Sebanyak 50 persen pasien Covid-19 yang meninggal dunia memiliki penyakit penyerta atau komorbid.

JAKARTA - Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono, mengatakan ada lima provinsi yang masih menunjukkan tren peningkatan kasus harian aktif Covid-19. Namun secara nasional, tren kasus Covid-19 sudah mulai menurun, yang dilihat dari turunnya angka reproduksi efektif (Rt) virus di seluruh pulau besar Indonesia.

"Ada lima provinsi yang trennya masih sedikit meningkat, yaitu Provinsi Aceh, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah, Gorontalo, dan Kalimantan Utara," kata Wamenkes dalam keterangan pers terkait hasil Ratas Evaluasi PPKM yang ditayangkan secara virtual di Jakarta, Senin (7/3).

Selain itu, jumlah pasien rawat inap di rumah sakit juga kian menurun, di mana saat ini terdapat 60 persen pasien yang dirawat tidak bergejala atau bergejala ringan. "Jadi, sebagian besar kasus yang dirawat adalah kasus-kasus yang tidak memerlukan perawat secara klinis medis," kata Wamenkes.

Pada kasus kematian, sebanyak 50 persen pasien Covid-19 yang meninggal dunia memiliki penyakit penyerta atau komorbid. Mayoritas kasus kematian tersebut, berasal dari lansia dengan komorbid berupa diabetes, hipertensi, dan gagal ginjal.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menjelaskan kondisi tren kasus konfirmasi harian untuk Pulau Jawa dan Bali menunjukkan penurunan.

"Tingkat rawat inap di seluruh Jawa dan Bali sudah menurun, kecuali DIY. Namun, kami prediksi DIY akan turun dalam beberapa hari ini," kata Luhut yang juga Koordinator PPKM Jawa-Bali.

Dengan penurunan jumlah kasus harian itu, pemerintah memutuskan sejumlah kabupaten/kota kembali masuk ke PPKM Level 2, termasuk daerah aglomerasi Jabodetabek dan Surabaya.

Lewati Puncak Covid-19

Sementara itu, Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan sejumlah provinsi di luar Jawa-Bali telah melewati puncak Covid-19 varian Omicron.

"Ada dalam tren penurunan, yaitu Sulawesi Utara, Papua, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Lampung beserta Riau," kata Airlangga.

Sedangkan kasus Covid-19 varian Omicron dengan tren kenaikan masih terjadi di Kalimantan Barat dan Nusa Tenggara Timur. Secara keseluruhan, terdapat penurunan signifikan angka reproduksi kasus aktif di hampir seluruh pulau di luar Jawa-Bali meskipun sedikit di atas 1.

"Secara nasional turun dari 1,16 ke 1,09. Di luar Jawa-Bali, Nusa Tenggara 1,14, Maluku 1,1, Kalimantan 1,10, Sumatera 1,09, Sulawesi 1,09, dan Papua 1,08," ujar Airlangga.

Menurut Airlangga, dari kasus konfirmasi harian di luar Jawa-Bali telah menunjukkan penurunan per 6 Maret sebanyak 8.158 kasus dari puncaknya pada 23 Februari yang lalu adalah 19.807 kasus. Untuk kasus aktif, puncaknya pada 3 Maret dengan jumlah 183.482, kemudian per 6 Maret terjadi penurunan menjadi 171.217.

Kemudian, tambah Airlangga, untuk kasus kematian dari 91 kasus per Maret dengan CFR 2,61 persen dan sebagian besar pasien meninggal yang memiliki komorbid, lansia, dan belum vaksinasi lengkap.

Terkait dengan bed occupancy rate (BOR), tambah dia, tiga provinsi yang tinggi, namun masih terkendali yaitu Sumatera Utara dengan kasus aktif 21.338, BOR 37 persen dengan konversi 21 persen. Kemudian, Kalimantan Barat dengan kasus aktif 15.603, BOR 44 persen dan konversi 25 persen, serta di Sulawesi Selatan terdapat kasus aktif sebanyak 15.131 dengan BOR 31 persen dan konversi 18 persen.

Baca Juga: