SAN FRANCISCO - Lembaga independen dari pemerintah Amerika Serikat (AS) yaitu Komisi Komunikasi Federal (Federal Communications Commission/FCC) pada Jumat (12/3) menetapkan lima perusahaan Tiongkok sebagai ancaman terhadap keamanan nasional seperti tercantumdalam Undang-Undang Tahun 2019 yang bertujuan untuk melindungi jaringan komunikasi di AS.

Dalam pengumumannya, FCC mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan yang dicekal itu adalah Huawei Technologies Co, ZTE Corp, Hytera Communications Corp, Hangzhou Hikvision Digital Technology Co, seerta Zhejiang Dahua Technology Co.

Berdasarkan Undang-Undang Tahun 2019, FCC diperintahkan untuk mengidentifikasi perusahaan-perusahaan yang memproduksi peralatan dan layanan telekomunikasi yang berpotensi menimbulkan risiko yang ancaman terhadap keamanan nasional AS.

"Daftar cekal ini akan memberikan panduan yang berarti serta akan memberikan kepastian keamanan bagi jaringan komunikasi generasi mendatang yang dibangun di seluruh negeri," ucap pejabat sementara ketua FCC, Jessica Rosenworcel.

"Daftar ini diharapkan bisa menuntun kita agar tidak mengulangi kesalahan di masa lalu atau menggunakan peralatan atau layanan yang akan menimbulkan ancaman bagi keamanan nasional AS atau keamanan dan keselamatan warga Amerika," tegas Rosenworcel.

Undang Undang Tahun 2019 ini diterapkan dengan mengacu pada kriteria dari undang-undang otorisasi pertahanan yang sebelumnya mengidentifikasi lima perusahaan Tiongkok. Pada Agustus 2020 lalu, pemerintah AS mengeluarkan peraturan yang melarang badan federal membeli barang atau jasa dari salah satu dari lima perusahaan Tiongkok tersebut.

Deklarasi Larangan

Pada 2019, AS telah menempatkan Huawei, Hikvision, dan perusahaan lain dalam daftar hitam ekonominya.

Sedangkan tahun lalu, FCC menyatakan Huawei dan ZTE sebagai ancaman keamanan nasional terhadap jaringan komunikasi, dan deklarasi FCC ini berarti melarang setiap perusahaan-perusahaan AS untuk menggunakan dana milik pemerintah senilai 8,3 miliar dollar AS untuk membeli peralatan dari perusahaan-perusahaan tersebut.

Pada Februari, Huawei menggugat pernyataan FCC tersebut dalam petisi yang diajukan ke Pengadilan Banding Sirkuit AS Kelima. Huawei pada Jumat (12/3) pekan lalu menolak berkomentar tentang pencantuman perusahaannya dalam daftar cekal baru FCC itu.

Sedangkan pihak Hikvision mengatakan bahwa mereka sangat menentang keputusan FCC itu serta sedang mempertimbangkan segala opsi terbaik terkait pencekalan yang tidak berdasar ini, sehingga Hikvision tidak termasuk dalam daftar cekal untuk jaringan generasi mendatang.Sementara itu tiga perusahaanTiongkoklainnya tidak berkomentar atau tidak dapat dihubungi terkait laporan FCC ini.

FCC pada Desember merampungkan aturan yang mewajibkan operator telekomunikasidengan peralatan ZTE atau Huawei, untuk mencabut dan mengganti semua peralatan buatan dua perusahaan Tiongkok itu.

Aturan ini mengakibatkan munculnya program penggantian dan anggota parlemen AS pada Desember menyetujui penggelontoran anggaran sebesar 1,9 miliar dollar AS untuk mendanai program tersebut. SB/BusinessToday/I-1

Baca Juga: