Pemerintah perlu meminta pimpinan ormas keagamaan untuk menyukseskan vaksinasi Covid-19. Di beberapa wilayah, omongan tokoh masyakrakat jauh lebih didengar.

Guna mengejar ketertinggalan dari negara lain, per Agustus 2021 pemerintah menargetkan 2 juta penyuntikan vaksin Covid-19 per hari. Pemerintah sudah menyiapkan stok vaksin yang saat ini jumlahnya 50 juta dosis, terdiri dari 10 juta vaksin Astra Zeneca dan 40 juta vaksin Sinovac yang siap diproses menjadi vaksin jadi.

Bulan depan, Indonesia akan kembali menerima kedatangan total sebanyak 45 juta vaksin Covid-19 dari berbagai merk seperti Sinovac, Astra Zeneca, Moderna, dan Pfizer. Vaksin-vaksin tersebut berasal dari sumbangan negara sahabat, distribusi vaksin dalam skema Covax, dan vaksin yang dibeli pemerintah.

Hingga 26 Juli 2021, Indonesia lumayan tertinggal dalam vaksinasi. Our World in Data menyebutkan, sebanyak 25,9 persen populasi dunia telah menerima setidaknya satu dosis vaksin Covid-19. Sementara itu, 3,58 miliar dosis telah diberikan secara global dan skearang ini 29,25 juta disuntikkan setiap hari.

Berdasar dosis vaksin yang telah diberikan, Tiongkok berada di urutan pertama sebanyak 1,426 miliar, disusul India 391,34 juta, Amerika Serikat 336,053 juta. Kemudian Brasil 120,87 juta dan Jerman sebanyak 84,98 juta. Berikutnya sampai urutan ke-10 adalah Inggris, Jepang, Perancis, Turki, dan Italia. Indonesia sebagai negara dengan populasi terbesar ke-4 di dunia hanya berada di urutan ke-11 dengan 55,985 juta dosis vaksin.

Kemudian terkait jumlah orang yang telah mendapatkan dosis penuh, berikut ini 10 negara teratas: Tiongkok 223,299 juta, AS 160,408 juta, India 77,811 juta, Jerman 37,714 juta, Inggris 35,543 juta, Brasil 33,296 juta, Perancis: 27,070 juta, Jepang 25,765 juta, Italia 25,015 juta, Spanyol 23,372 juta. Sementara itu Indonesia berada di urutan ke-16 dengan 18,1 juta orang.

Dari data di atas, untuk mencapai target 208,2 juta penduduk divaksin lengkap, Indonesia masih butuh 360 juta suntikan vaksin lagi. Kalau pemerintah konsisten melakukan 2 juta suntikan per hari, dibutuhkan waktu enam bulan baru selesai. Ini artinya herd immunity yang dikenal juga sebagai kekebalan kelompok di Indonesia akan tercapai di akhir bulan Januari tahun depan, dengan catatan stok vaksin selalu tersedia dalam jumlah besar seperti sekarang ini dan tidak ada peningkatan kasus. Karena terbukti, peningkatan kasus yang terjadi di Juli 2021 telah memperlambat pelaksanaan vaksinasi.

Selain ketersediaan vaksin dan kasus baru yang meningkat, kendala tercapainya kekebalan komunal di Indonesia juga terletak pada penolakan sebagian orang. Masih adanya sekelompok orang yang menolak vaksin, hendaknya menjadi prioritas untuk ditangani. Memang hanya sebagian kecil masyarakat, tetapi jika yang kecil ini gencar berkampanye tentang ketidsetujuan vaksin, lama-lama banyak juga orang yang percaya bahwa vaskin itu tidak perlu.

Karena itu, pemerintah perlu meminta pimpinan organisasi masyarakat (ormas) keagamaan untuk menyukseskan vaksinasi Covid-19. Di beberapa wilayah, omongan tokoh masyakrakat jauh lebih didengar dibanding tokoh pemerintahan. Bila perlu, vaksinasi diadakan di halaman atau di sekitar tempat-tempat ibadah. Hanya dengan peran aktif semua elemen masyarakat, vaksinasi guna meredam penyebaran Covid-19 bisa berhasil.

Baca Juga: