JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan program modeling penangkapan ikan terukur (PIT) juga dilakukan untuk memastikan aspek keselamatan nelayan dan anak buah kapal di Kepulauan Aru, Provinsi Maluku, khususnya di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Dobo.

"Melalui program modeling (PIT) ini, saya ingin keamanan dan keselamatan nelayan dan anak buah kapal juga semakin terjamin. Dari sisi pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan kita harus semakin ditingkatkan, mulai dari pelanggaran yang terjadi di laut, kegiatan pendaratan ikan yang melanggar aturan, tindak ilegal fishing, setiap aktivitas yang merugikan dan membahayakan nelayan dan ABK harus kita tindak tegas," jelas Trenggono dalam keterangan tertulisnya, Selasa (4/6).

Dia pun mengingatkan kesehatan nelayan dan ABK menjadi hal utama yang harus diperhatikan. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama pemerintah daerah harus bersinergi untuk memastikan faktor kesehatan dan keselamatan nelayan dan ABK.

"Kesehatan nelayan dan ABK kita ini juga perlu diperhatikan, jangan sampai mereka pergi dalam kondisi kurang sehat, perbekalan harus aman, sebelum pergi, cek kesehatan masing-masing nelayan dan ABK harus rutin dilakukan, bahkan jangan sampai ada yang trauma atau stress saat melaut," tegasnya.

Trenggono menyampaikan kegiatan modeling PIT juga diharapkan dapat memberikan nilai ekonomi dan peningkatan pendapatan bagi masyarakat dan pemerintah daerah di Dobo.

"Kegiatan sektor kelautan dan perikanan disini harus memberikan dampak ekonomi yang baik untuk masyarakat Dobo disini, maka dari itu harus kita ketahui jelas data nelayan dan tangkapannya," jelas Trenggono.

Sementara itu, Kepala Pelabuhan PPP Dobo Reynaldo Hiariej menyampaikan bahwa total produksi perikanan pada 2023 sebanyak 33.253 ton yang didominasi oleh ikan lemuru, layang, kembung, cumi-cumi dan kakap merah. Sedangkan, untuk jumlah kapal izin pusat yang beraktivitas di Dobo selama 2023 sbeanyak 997 unit.

"Pada dasarnya kami di PPP Dobo ini sangat siap mendukung program KKP yaitu modeling PIT di Kepulauan Aru, fasilitas mulai dari kesiapan SDM, seperti petugas enumerator, syahbandar, pengawas perikanan, lalu fasilitas timbangan elektronik, dan layanan penunjang lainnya akan terus ditingkatkan," terang Naldo.

Sebagai informasi, program modeling PIT di Kota Tual dan Kepulauan Aru yang mencakup Dobo dan Benjina ini berada di wilayah zona 3, WPPNRI 718. Adapun tujuan modeling PIT ini diantaranya menghubungkan sektor hulu (penangkapan) dengan hilir (pengolahan dan pemasaran), pemerataan pertumbuhan ekonomi dan efisiensi penangkapan ikan, menjaga mutu ikan hasil tangkapan, memperkuat hilirisasi produk perikanan, dan memberikan multiplier effect bagi ekonomi masyarakat lokal.

Diharapkan melalui 2 lokasi modeling PIT yang disiapkan KKP, di Kota Tual dan Kepulauan Aru dapat menjadi contoh awal yang baik untuk wilayah lainnya demi kemajuan dan masa depan sektor kelautan dan perikanan Indonesia.

Baca Juga: