Setelah tertinggal, Xavi merasa bisa membalikkan situasi. Tapi ternyata, semuanya terus berlanjut dan kalah telak.

RIYADH - Pelatih Barcelona, Xavi Hernandez, mengkritik tim asuhannya karena penampilan buruk dalam kekalahan telak 4-1 dari Real Madrid di final Piala Super Spanyol, Senin 15/1) dini hari WIB. Juara La Liga Spanyol itu dikalahkan di Arab Saudi oleh rivalnya di El Clasico. Xavi mengatakan timnya menunjukkan performa yang sangat buruk.

"Kami kurang dalam segala hal dan harus minta maaf kepada fans. Kami tidak menunjukkan level untuk bersaing di final," ujar Xavi usai pertandingan. Menurutnya, ini kekalahan yang berat. Ini memperlihatkan salah satu penampilan terburuk. Ini bukanlah permainan yang harus ditunjukkan Barca, terutama di final melawan Real Madrid.

Vinicius Junior mencetak tiga gol di babak pertama untuk Real Madrid. Ini termasuk dua gol di 10 menit pertama. Robert Lewandowski mencetak gol untuk klub Catalan menjadikan kedudukan 2-1 untuk Madrid.

Rodrygo melengkapi kemenangan Real Madrid di babak kedua. Sedangkan bek Barca Ronald Araujo dikeluarkan dari lapangan karena dua kartu kuning. Keduanya karena pelanggaran terhadap Vinicius.

"Kami tidak menghentikan serangan balik dan berlari. Kami memulai dengan cara terburuk di final. Barca tertinggal sepanjang pertandingan," jelas Xavi.

Barca bereaksi dengan baik saat ada gol Robert. Namun dengan penalti, pertandingan berakhir di sana. Xavi mengatakan tim asuhannya harus memperbaiki kesalahan pascakekalahan tersebut.

Namun tiga trofi masih menjadi incarannya musim ini. Barcelona akan mengunjungi tim kasta ketiga Unionistas de Salamanca di babak 16 besar Copa del Rey tengah pekan ini.

Ini adalah trofi yang hilang. Barca harus kritis terhadap diri sendiri. Namun, Xavi masih yakin bisa menjalani musim dengan baik. Xavi menegaskan, bisa membalikkan situasi. Tapi ternyata, semuanya terus berlanjut. Dia mengaku sudah berada dalam situasi ini berkali-kali. "Tidak ada yang bisa dilakukan, kecuali menerima kritik," tandasnya.

Vinicius Mengesankan

Vinicius Junior mengakui "bukan orang suci" setelah menginspirasi Real Madrid untuk memenangkan Piala Super Spanyol. Pemain sayap asal Brasil, 23, sering dikritik lawan karena mudah terjatuh. Dia menghadapi ofisial dan mempermalukan lawan dengan dribel.

Bek Barcelona, Araujo, dikeluarkan dari lapangan karena dua kartu kuning, keduanya karena pelanggaran terhadap Vinicius. Para pemain dan staf di bangku cadangan Barcelona, termasuk gelandang Sergio Roberto, tampak memprotes Vinicius di babak kedua.

"Saya sangat sedih karena semua orang ingin bertengkar karena mereka tahu hal itu akan terungkap di media," ujar Vinicius. Dia mencoba fokus pada permainan untuk melakukan yang terbaik buat tim. Tapi dia mengaku bukan orang suci. Terkadang terlalu banyak bicara, melakukan dribe yang tidak seharusnya dilakukan. Tetapi di sini dia untuk berkembang.

Vini menegaskan ingin berkembang. Rekan dan pelatih menunjukkan kepadanya yang harus dilakukan. Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, me_narik Vinicius jelang akhir laga karena kelelahan.

"Saya menarik Vinicius atas segala upaya yang telah dilakukan, bukan untuk menghindari masalah," ujar pelatih asal Italia itu.

Carlo menariknya keluar 10 menit terakhir. Vinicius harus melakukan tugasnya, yaitu membuat orang bersemangat dan membawa trofi ke Real Madrid. Vinicius sejauh ini merupakan pemain terbaik di lapangan dalam kemenangan Real Madrid itu. Hattrick pemain Brasil ini menggandakan jumlah golnya melawan Barcelona. Kini dia mengantongi enam gol dalam 16 penampilan.

Vinicius merayakan gol pertamanya dengan gaya Cristiano Ronaldo, mantan striker Real Madrid dan pencetak gol terbanyak sepanjang masa klub, yang kini bermain di Arab Saudi. "Selebrasinya untuk Cris karena dia idola saya. Sekarang dia bermain di sini," ucap Vinicius.

Orang-orang di Arab Saudi mempunyai rasa cinta yang khusus kepada Vini. Dia sangat senang atas apa yang dilakukan kali ini. ben/AFP/G-1

Baca Juga: