Sebagai upaya penurunan kasus stunting di Tanah Air, Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, meminta agar ada akselerasi pencapaian target prevalensi kekerdilan pada anak di Indonesia dengan cara melibatkan tenaga kesehatan dan masyarakat yang terlatih.

Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, meminta ada akselerasi pencapaian target prevalensi kekerdilan pada anak ataustuntingdi Indonesia, sebagai upaya penurunan kasus dengan melibatkan tenaga kesehatan dan masyarakat yang terlatih.

"Keterlibatan tenaga kesehatan dan masyarakat yang terlatih sangat penting dalam percepatan penurunan jumlah kasusstuntingdi Tanah Air," kata Lestari Moerdijat dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu (26/3).

Dukungan tenaga terlatih dalam penurunan jumlah kasus stunting itu penting dalam upaya mempercepat pencapaian target prevalensi kekerdilan pada anak di Tanah Air.

Sebelumnya pada Kamis (24/3), Dewan Pengurus Daerah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPD PPNI) Kota Surabaya menerjunkan sedikitnya 1.500 perawat untuk menangani dan mencegah indikasi gejala balitastuntingdi Kota Pahlawan itu.

Ribuan perawat itu memprioritaskan upaya penanganan dan pencegahan indikasi gejala balita stunting di empat kecamatan di Kota Surabaya, Jawa Timur.

Menurut Lestari, apa yang dilakukan para perawat di Surabaya itu juga bisa dilakukan di sejumlah daerah dengan jumlah kasusstuntingtinggi.

"Sebab, meskipun Indonesia saat ini telah mengurangi angkastuntingdari 24,4 persen pada 2021 menjadi 21,6 persen pada tahun lalu, masih banyak yang harus dilakukan untuk mencapai target 14 persen pada akhir tahun 2024," jelas anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu.

Lestari juga mendorong para pemangku kepentingan di tingkat pusat maupun daerah untuk secara aktif meningkatkan literasi masyarakat terkait kecukupan gizi keluarga di setiap rumah tangga di Tanah Air.

"Melibatkan tenaga kesehatan yang terampil dalam mendeteksi kecukupan gizi anak dan balita serta calon pasangan pengantin merupakan langkah strategis untuk mengakselerasi upaya menekan jumlah kasusstuntingdi Tanah Air," ucap dia.

Tentu saja upaya tersebut harus diikuti dengan konsistensi para pemangku kepentingan dalam mendeteksi kecukupan dan asupan gizi seimbang pada setiap anggota keluarga di wilayah masing-masing.

"Dibutuhkan komitmen yang kuat dari para pemangku kepentingan di pusat dan daerah dalam upaya mewujudkan anak bangsa yang kuat dan tangguh agar mampu menjawab berbagai tantangan di masa depan," ujar Lestari Moerdijat. Ant/I-1

Baca Juga: