Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, menyebut sosialisasi terkait mitigasi bencana juga bisa diberikan kepada kelompok-kelompok masyarakat sehingga pengetahuan dan pemahamannya bisa meluas.

Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, mengingatkan potensi cuaca ekstrem pada peralihan musim harus diantisipasi dengan meningkatkan pengembangan mitigasi bencana yang mudah dipahami masyarakat luas.

"Memasyarakatkan mitigasi bencana di negeri yang dikelilingi gunung berapi dan potensi cuaca ekstrem ini merupakan upaya yang sangat penting," kata Lestari dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu (5/11).

Menurut dia, berbagai dampak perubahan cuaca yang berpotensi menimbulkan bencana harus diantisipasi dengan sebaik-baiknya, dimana Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi El Nino moderat akan berakhir di Februari 2024.

Terlebih, lanjut dia, dengan kondisi geografis Indonesia yang rawan bencana alam maka sudah seharusnya setiap warga negara dibekali dengan pengetahuan dan pemahaman yang memadai untuk memitigasi ragam bencana.

Lestari mengatakan bahwa upaya peningkatan pemahaman mitigasi bencana sedianya bisa dilakukan melalui proses belajar mengajar di berbagai jenjang pendidikan.

Anggota Komisi X DPR RI itu juga menyebut sosialisasi terkait mitigasi bencana juga bisa diberikan kepada kelompok-kelompok masyarakat sehingga pengetahuan dan pemahamannya bisa meluas.

Dia menambahkan bahwa Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sendiri telah berupaya mewujudkan ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana, antara lain dalam bentuk program Desa Tangguh Bencana (Destana) yang diinisiasi sejak 2012.

Lestari menilai semakin banyak masyarakat di segala lapisan memahami mitigasi bencana maka upaya penanggulangan bencana di Indonesia pun diharapkan akan semakin baik. Sebab, tambah dia, upaya penanggulangan bencana alam sejatinya membutuhkan keterlibatan para pemangku kebijakan dan seluruh lapisan masyarakat untuk menjamin perlindungan dan keselamatan setiap anak bangsa.Ant/I-1

Baca Juga: