JAKARTA - Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) perlu di-upgrade. Pemerintah perlu meningkatkan kualitasnya. Di antaranya, mulai mendata secara komprehensif antara kebutuhan dan penyediaan para calon guru. Demikian disampaikan pakar pendidikan, Indra Charismiadji, di Jakarta, Rabu (29/9).

Dia mengusulkan untuk didata ada berapa sekolah yang memerlukan. Lalu, tiap sekolah perlu berapa guru. "Juga perlu pendataan kualifikasi tiap lulusan LPTK," ujarnya. Indra mengatakan, jangan sampai LPTK menyiapkan kualifikasi lulusan yang tidak sesuai dengan kebutuhan.

Kondisi tersebut bisa diperparah dengan banyaknya jumlah LPTK. Hal itu bisa berdampak jumlah guru melebihi kapasitas atau sebaliknya. Tugas LPTK adalah menyiapkan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan dengan kualifikasi terbaik. "Jadi, enggak perlu tiap kampus punya LPTK," katanya.

Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Dudung Abdul Qadir, minta pemerintah membenahi LPTK. Menurutnya, saat ini,LPTK belum mampu menjawab tantangan masa depan.

Menurutnya, materi perkuliahan LPTK belum mampu mendongkrak kemampuan murid. Pembenahan LPTK sangat penting agar bisa menghasilkan guru yang diharapkan. "Hari ini Nadiem harus menyiapkan LPTK untuk masa depan, sesuai dengan generasi yang akan datang," ucapnya.

Dudung mengingatkan, para guru perlu meningkatkan penguasaan teknologi. Sebab guru saat ini kurang mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi. "Saya tidak menyalahkan LPTK karena kemampuan seperti itu. Sebab pada waktu itu Teknologi Informasi belum berperan penting," katanya. Di samping itu, guru-guru hari ini banyak didominasi lulusan LPTK 20 atau 30 tahun lalu.

Untuk itu, tidak adil jika terus menuntut guru agar memiliki kapasitas teknologi. Kini, para guru harus disiapkan sejak masih mahasiswa. "Jadi, harus ada transformasi LPTK. Pemerintah perlu konsen menyiapkan LPTK hebat. Sarana prasarana lengkap untuk guru kelas dunia," tandasnya.

Baca Juga: