JAKARTA - Lembaga pendidikan diharapkan ikut membantu memberikan citra positif terhadap komoditas perkebunan ditengah gencarnya kampanye negatif terhadap sektor tersebut.
Direktur Perencanaan dan Pengelolaan Dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) sekaligus Plt. Direktur Kemitraan BPDPKS, Kabul Wijayanto mengatakan, Indonesia saat ini menjadi produsen minyak sawit terbesar di dunia namun peran dari industri dan perkebunan kelapa sawit Indonesia yang strategis ini masih belum banyak diketahui oleh khalayak umum, terutama peserta didik dan insan pendidikan.
"Dengan pola pembelajaran di lingkungan sekolah yang bersifat satu arah, penyampaian informasi positif tentang kelapa sawit menjadi lebih terstruktur dengan sasaran yang terarah dan spesifik," ucapnya dalam sambutan dan pembukaan acara Palm Oil Edu Talk Kota Sorong, kemarin.
Adapun BPDPKS melalui kegiatan Palm Oil Edu Talk dan Sawit @ School kembali melanjutkan edukasi tentang peran kelapa sawit bagi Indonesia serta memberikan informasi tentang program-program BPDPKS yang dapat dimanfaatkan oleh insan pendidikan di Indonesia.
Kegiatan kali ini dilaksanakan di Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya yang juga merupakan salah satu sentra produsen sawit di Indonesia, dengan melibatkan sekitar 300 Guru dan Siswa dari 31 SMA/SMK yang ada di Kota Sorong pada 6 - 7 Mei 2024.
"Kami berharap Bapak/Ibu guru selalu memberikan ide-ide segar dan kreatif untuk bisa menyampaikan informasi-informasi positif tentang kelapa sawit kepada semua peserta didik di sekolah sesuai dengan porsinya masing-masing. Kita tidak ingin bahwa kelapa sawit yang penting bagi Indonesia ini menjadi terpuruk seperti komoditas-komoditas sebelumnya beberapa tahun lalu," ungkap Kabul.
Kabul Wijayanto mengajak semua pihak untuk berperan aktif dalam menjaga eksistensi komoditas kelapa sawit agar terus berkelanjutan memberikan kontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi dan sosial masyarakat Indonesia.
Ketua PGRI Provinsi Papua Barat Daya, Leberina Selfiana Lagu berharap apa yang menjadi tujuan dari kegiatan ini boleh benar-benar menjadi manfaat bagi kami. "Dan kami sebagai guru bisa dapat menjadi fasilitator karena guru merupakan garda terdepan yang memberikan pemahaman kepada peserta didik tentang bagaimana pentingnya peran kelapa sawit bagi Indonesia, yang didalamnya penduduk Indonesia yang akan menikmati," ungkapnya.
Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua Barat Daya, George Yarangga, yang diwakili oleh Staf Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua Barat Daya, Djon Aryababa mengatakan, "Kegiatan ini merupakan salah satu sejarah besar bagi provinsi baru, Papua Barat Daya ini. Kami mewakili Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Papua Barat Daya akan terus mendukung apa yang menjadi program pemerintah Indonesia, termasuk kelapa sawit".
Kegiatan Palm Oil Edu Talk Kota Sorong dilaksanakan sebagai upaya menyampaikan fakta objektif tentang kelapa sawit, BPDPKS juga menghadirkan beberapa narasumber lainnya Wakil Sekretaris Jenderal APROBI, Irma Rachmania serta Ketua Departemen SDM dan Hubungan Internasional DPP APKASINDO, Djono Albar Burhan.