RANGKASBITUNG -Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten mengoptimalkan lahan seluas 331 ribu hektare untuk memperkuat produksi pangan sehingga dapat terealisasi swasembada pangan.

"Kita minta petani memanfaatkan lahan itu untuk ditanami pertanian pangan, seperti padi, umbi-umbian, sayur-sayuran dan jagung," kata Penjabat (Pj) Bupati Lebak Iwan Kurniawan saat dikonfirmasi di Rangkasbitung, Lebak, Kamis (20/6).
Pengoptimalan lahan tersebut untuk menindaklanjuti "Memorandum of Understanding" atau perjanjian kerja sama antara Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman.
Perjanjian kerja sama itu untuk merealisasikan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2024-2029 untuk memperkuat produksi pangan nasional sehingga terwujud kemandirian pangan dan mengurangi ketergantungan impor.
Saat ini, lahan di Kabupaten Lebak begitu luas hingga mencapai 331 ribu hektare terdiri dari lahan tadah hujan maupun lahan reguler, sehingga dapat menyumbangkan ketersediaan pangan nasional.
Oleh karena itu, pihaknya minta kelompok tani dapat mengoptimalkan lahan tersebut guna menghasilkan produksi pangan juga peningkatan ekonomi masyarakat.
"Kami yakin lahan itu jika dioptimalkan dapat memenuhi ketersediaan pangan dan kesejahteraan masyarakat setempat," kata Iwan.
Menurut dia, pemerintah telah melakukan berbagai program pertanian di antaranya menyalurkan benih padi dan pompa untuk mengatasi kesulitan air pada musim kemarau berkepanjangan.
Selain itu juga memberikan benih kopi untuk lahan seluas 100 hektare di Kabupaten Lebak.
Penyaluran program pertanian itu tentunya pemerintah daerah mendukung di tengah keterbatasan anggaran.
"Kami berharap pengoptimalan lahan itu dapat meningkatkan produksi pangan dan bisa menyumbangkan ketersediaan pangan nasional," kata Iwan.
Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar mengatakan pihaknya siap memperkuat produksi pangan dan swasembada pangan karena adanya regulasi pemerintah dengan memberikan pompa untuk mendukung pompanisasi sehingga dapat meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) yang awalnya dua kali musim tanam dalam setahun maka bisa dilakukan empat kali tanam dalam setahun.
Pemerintah Kabupaten Lebak mendapatkan bantuan pompa dari Kementerian Pertanian sebanyak 78 unit juga ditambah Brigade Dinas Pertanian 60 unit pompa dan 60 unit Brigade Komandan Distrik Militer (Kodim) 0603 Lebak.
"Saya kira dengan bantuan pompa itu dipastikan produksi pangan meningkatkan dan bisa menyumbangkan ketersediaan pangan nasional," kata lelaki Alumni UGM Yogyakarta itu.
Sementara itu, Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan ) Desa Tambakbaya Kabupaten Lebak Ruhiana mengatakan petani di sini merasa lega setelah adanya bantuan pompa dengan kapasitas 6 inci sehingga bisa mengaliri persawahan seluas 150 hektare.
"Kami sekarang sudah melakukan gerakan percepatan tanam dengan penyedotan air dari Sungai Ciujung dan dipastikan panen Agustus-September 2024," katanya menjelaskan.

Baca Juga: