TOKYO - Partai yang berkuasa di Jepang mengatakan pada Selasa (20/8) bahwa mereka akan memilih pemimpin baru dan kemungkinan besar perdana menteri berikutnya, pada 27 September.
Pengumuman ini menyusul keputusan mengejutkan Perdana Menteri Fumio Kishida pekan lalu yang akan mengundurkan diri pada September setelah jajak pendapat menunjukkan anjloknya popularitas dukungan terhadap pemerintahannya.
"Kampanye untuk menjadi presiden Partai Demokrat Liberal berikutnya akan dimulai pada 12 September dengan pemungutan suara dua pekan kemudian," kata seorang pejabat partai mengutip keterangan sebuah komite internal pada Selasa.
Menjabat sejak Oktober 2021, Kishida, 67 tahun, mengalami penurunan tajam dalam peringkat jajak pendapat popularitas dan partainya sebagai respons terhadap kenaikan harga dan beberapa skandal. Namun ia mendapat pujian dari luar negeri selama masa kekuasaannya yang dengan tegas memihak Ukraina terkait invasi Russia, dan dengan dorongan dari AS, ia membuat kebijakan pertahanan Jepang lebih kuat untuk melawan Tiongkok.
Mereka yang berpeluang kuat maju dalam bursa PM Jepang antara lain mantan Menteri Pertahanan Shigeru Ishiba, mantan Menteri Lingkungan Hidup Shinjiro Koizumi, dan Menteri Keamanan Ekonomi Sanae Takaichi, yang jika terpilih akan menjadi perdana menteri perempuan pertama di Jepang. SB/AFP/I-1