JAKARTA - Layanan kesehatan berbasis digital makin marak di tengah perkembangan teknologi dan adanya pembatasan akibat pandemi Covid-19. Meski begitu, kehadirannya haruslah memudahkan masyarakat dalam mendapatkan pengobatan.

"Adanya pandemi membuat penurunan angka kunjungan ke rumah sakit, karena masyarakat takut berobat ke rumah sakit dan berobat ke Puskesmas," ujar Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono dalam konferensi pers daring peluncuran aplikasi "Good Doctor" di Jakarta, Senin (1/3).

Dante menyebut pada tahun 2020 tingkat kunjungan masyarakat ke Puskesmas menurun dengan persentase sebesar 83,6 persen. Namun, kunjungan ke pengobatan digital semakin meningkat.

"Mudah-mudahan kehadiran aplikasi 'Good Doctor' di tengah-tengah masyarakat Indonesia ini dapat memberikan wawasan dan memberikan layanan baru dalam era digitalisasi pengobatan di Indonesia," jelasnya.

Lebih jauh, Dante menyebut model-model telemedis terus berkembang. Adapun keunggulannya yaitu lebih praktis, lebih praktis, lebih modern, lebih terdigitalisasi secara mudah, dan akses masyarakat ke dokter juga menjadi lebih baik.

Dia memperkirakan 70 hingga 80 persen pengalaman dalam telemedicine telah memberikan aspek-aspek positif yang bisa menggantikan pengobatan secara langsung. Meski begitu, dia mengatakan semua aspek pengobatan secara digital belum dapat menggantikan aspek pengobatan secara langsung.

"Kemudahan yang didapatkan dalam melakukan pengobatan harus diikuti oleh beberapa aspek antara lain adalah data yang harus terverifikasi dengan baik, terlindungi dengan baik, dan pengobatan yang harus dilakukan dengan tenaga medis yang optimal," ucapnya.

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Daeng M Faqih mengatakan di tengah pandemi ini kesehatan merupakan hal yang sangat esensial. Oleh karena itu, masyarakat harus aktif berkonsultasi dengan para tenaga kesehatan.

Dia menyebut teknologi digital akan memudahkan masyarakat mendapatkan layanan kesehatan dengan baik. semua masyarakat tanpa halangan jarak bisa dengan mudah mengakses pelayanan kesehatan.

"Enggak boleh lagi malas-malas, harus cepat untuk berkonsultasi seputar masalah kesehatan atau masalah obat-obatan karena sekarang sudah tersedia akses untuk melakukan itu secara secara lebar," katanya.

Baca Juga: