LONDON - Kementerian Pertahanan atau The Ministry of Defence (MoD) Inggris, pada Kamis (27/7), mengungkapkan bahwa Rusia telah menerjunkan versi modifikasi berat dari helikopter serang Ka-52M "Alligator" di Ukraina. Moskow menggunakan Ka-52 yang untuk melawan serangan balasan Ukraina di wilayah selatan Ukraina, Zaporizhzhia.

"Belajar dari pengalaman di Suriah, Rusia sekarang sangat mungkin menggunakan versi helikopter yang telah dimodifikasi di Ukraina," kata MoD dalam pembaruan intelijennya.

Dilaporkan oleh Insider, meskipun lebih dari 25 persen armada Ka-52 Angkatan Udara Rusia telah ditembak jatuh, tetapi "Hokum-B" (kode sebutan NATO untuk Ka-52M) telah memberi banyak kemenangan di Ukraina.

"Rusia telah kehilangan sekitar 40 unit Alligator sejak memulai invasi skala penuhpada Februari 2022. Tapi helikopter itu telah menimbulkan kerugian yang besar pada Ukraina," ujarnya.

Data intelejen menyebutkan, Moskow telah melengkapi Ka-52 dengan rudal anti-tank jarak jauh yang dapat melewati pertahanan udara Ukraina.

"Rusia telah meningkatkan armada Ka-52 dengan menambahkan rudal anti-tank baru, LMUR, yang memiliki jangkauan sekitar sembilan mil (15 kilometer). Bulan lalu, helikopter itu memberi Rusia keuntungan sementara di Ukraina selatan karena rudal jarak jauh mereka".

"Awak helikopter dengan cepat memanfaatkan peluang untuk meluncurkan senjata ini di luar jangkauan pertahanan udara Ukraina," kata MoD, meskipun tidak memastikan apakah rudal itu telah disematlanb pada helikopter hasil modifikasi atau versi asli.

Sementara itu, Ukraina mengatakan pihaknya menembak jatuh satu helikopter Ka-52.

Kelompok intelijen open-source Belanda, Oryx, mengatakan bahwa 38 helikopter serang Ka-52 Rusia secara visual dipastikan hilang sejak awal invasi.

Insider melaporkan pada November 2022 bahwa helikopter tersebut telah digunakan lebih banyak daripada helikopter serang lainnya oleh Rusia dalam invasi kali ini.

Ka-52 sejauh ini terlihat mendukung pasukan lintas udara Rusia, mengawal konvoi Rusia, dan melakukan operasi ke wilayah yang dikuasai Ukraina.

Baca Juga: