SINGAPURA - Larva lalat hitam tidak hanya memakan sampah, tetapi juga mengubah tubuhnya menjadi pakan ternak yang berharga. Sebuah tim Singapura sedang mencari cara untuk melengkapi paket protein larva lalat parjurit ini dengan kualitas antimikroba.

Hewan seperti ayam dan ikan yang diberi diet ini bisa mendapatkan perlindungan yang lebih baik terhadap berbagai infeksi bakteri, tanpa perlu memberikan antibiotik. Rahasianya terletak pada kemampuan larva lalat untuk hidup berdampingan dengan pemangsa bakteri, bakteriofag.

Bakteriofag adalah virus yang memangsa bakteri untuk mengubahnya menjadi pabrik untuk memperbanyak materi genetiknya.
Martin Zorrilla, Kepala Teknologi dari Nutrition Technologies, perusahaan yang tertarik untuk memasukkan fag ke dalam protein serangga, mengatakan kemampuan ini berasal dari peran lalat dalam rantai makanan sebagai pengurai yang tumbuh subur di lingkungan yang berpotensi biohazard.

"Untuk berkembang di lingkungan alami mereka seperti kotoran atau bahkan bangkai, lalat harus memiliki hubungan yang sangat khusus dengan mikroba," kata Zorrilla yang bekerja di perusahaan yang mengkhususkan diri dalam produk lalat tentara. Berdasarkan kebutuhan mikroba untuk terurai.

Pengganti Antibiotik

Lalat telah berevolusi untuk hidup berdampingan dengan mikroba ini di dalamnya, dari bakteri hingga bakteriofag. "Ini membuat mereka menjadi media yang ideal untuk bakteriofag sebagai pengganti antibiotik," katanya.

Didanai oleh The Singapore National Biofilm Consortium, sebuah lembaga yang memberikan hibah untuk kolaborasi antara industri dan penelitian akademik mikroba, saat ini proyek pembuktian konsep tersebut sedang dilakukan antara Nutrition Technologies dan ilmuwan mikrobiologi dan imunologi Universitas Nasional Singapura Wilfried Moreira.

Yang terakhir mengatakan ide itu datang, sebagian karena penggunaan antibiotik yang merajalela pada hewan ternak berkontribusi pada masalah global bakteri resisten antibiotik.

Menurut Dewan Pertahanan Sumber Daya Alam, sebuah organisasi nirlaba lingkungan internasional, sekitar 65 persen antibiotik penting secara medis yang dijual di Amerika Serikat digunakan pada hewan ternak.

Moreira mengatakan meskipun antibiotik telah digunakan untuk menjaga hewan-hewan ini tetap sehat dan menjaga hasil pertanian tetap tinggi, penggunaan sembarangan seperti itu pada akhirnya dapat memilih bakteri yang resisten.

Baca Juga: