Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berupaya menindaklanjuti setiap pangaduan yang disampaikan masyarakat. Pengaduan ini seringkali disampaikan melalui aplikasi Qlue sehingga lebih memudahkan masyarakat.

Begitu pun dalam tindaklanjut atas pengaduan itu. Pemerintah semakin dimudahkan karena setiap laporan atau pengaduan itu dilengkapi foto dan lokasi sumber masalah. Namun, ada juga pihak yang menyalahgunakan aplikasi ini untuk menjatuhkan kinerja pejabat setempat.

Untuk mengetahui lebih lanjut akan hal ini, reporter Koran Jakarta, Peri Irawan mewawancarai Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (12/9). Berikut petikannya:

Persoalan apa yang paling banyak diadukan warga melalui Qlue?

Persoalan yang paling banyak disampaikan lewat Qlue itu masalah sampah, parkir liar, masalah saluran air. Ini kita evaluasi terus. Makanya sekarang kita galakan untuk tertib trotoar itu. Jadi, bukan tanpa dasar kita keluarkan kebijakan bulan tertib trotoar.

Berarti, masih banyak warga tidak tertib?

Itu masukkan dari laporan via Qlue kan juga belum tertib lagi. Makanya, bulan ini, kita langsung kasih tindakan. Ada tindakannya. kemarin kan sudah cukup sosialisasinya, tapi melanggar lagi. Kita perpanjang hingga bukan September ini.

Dengan adanya kebijakan bulan tertib trotoar, apakah pengaduan berkurang?

Dengan seperti ini, maka laporan seperti ini tidak lagi masuk via Qlue, jadi berkurang. Terbaru, Anda akan menindak pengendara yang tidak memiliki garasi. Bisa dilaporkan via Qlue?

Laporan yang masuk via Qlue tentang parkir mobil sembarangan. Makanya kemarin saya ingatkan lagi, kita harus sediakan garasi. Supaya nggak ganggu tetangga, nggak nganggu ruas jalan. Ini yang kita tegaskan. Kemudian kami nanti kerjasama dengan kepolisian bahwa untuk punya kendaraan bermotor, itu harus ada jaminan punya garasi. Yang mengetahui nanti itu RT/RW. Atau dia bersedia menyewa garasi. Ini yang menjadi dasar untuk menerbitkan STNK.

Akankah kebijakan ini bisa membuat rugi pengusaha mobil?

Nggak juga. Kami tidak membatasi orang punya mobil tapi kami menginginkan yang punya mobil itu punya garasi.

Bagaimana tindaklanjut atas laporan via Qlue ini?

Memang saya mengapresiasi para petugas kita di lapangan terutama PPSU untuk menindaklanjuti pengaduan masyarakat. Jadi, kalau menurut saya, kalau semakin sedikit lapornya lewat Qlue berarti penanganan di lapangan sudah cukup bagus.

Kabarnya sering ada akun palsu yang melapor dengan Qlue?

Saya akan melakukan investigasi, ada beberapa akun yang dikirimkan lewat Qlue perlu diklarifikasi. Karena telah muncul akun-akun palsu. Sehingga satu akun bisa mengirim 10-20 laporan dalam satu hari. Kita ingin betul-betul ada klasifikasi persoalan yang diajukan oleh warga lewat Qlue. P-5

Baca Juga: