BREST - Laporan dari pemantau Uni Eropa, Copernicus, pada Senin (30/9) menyatakan bahwa laju pemanasan lautan mengalami peningkatan hampir dua kali lipat sejak 2005 karena suhu global meningkat akibat perubahan iklim yang disebabkan manusia.
"Pemanasan laut dapat dilihat sebagai pertanda pemanasan global. Jadi, pemanasan laut telah meningkat terus-menerus sejak tahun 60-an dan sejak sekitar tahun 2005, laju pemanasan laut telah berlipat ganda," kata ahli kelautan Karina von Schuckmann dari Copernicus Marine Service.
Selama dua dekade terakhir, laju pemanasan laut melonjak dari laju jangka panjang 0,58 watt per m2 menjadi 1,05 watt per m2, menurutThe State of the Ocean Reportoleh Copernicus.
Lautan, yang menutupi 70 persen permukaan Bumi, merupakan pengatur utama iklim dan bertindak sebagai penyerap karbon dengan menarik gas rumah kaca dari atmosfer.
Copernicus mengatakan laporannya merinci suhu laut yang memecahkan rekor, gelombang panas laut yang menjalar hingga ke laut dalam, hilangnya es laut yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan meningkatnya tingkat panas yang tersimpan di lautan.
Pada tahun 2023, lebih dari 20 persen permukaan laut global mengalami setidaknya satu gelombang panas laut yang parah hingga ekstrem. Hal ini merusak ekosistem dan mengganggu keseimbangan nutrisi di lautan, sementara perairan yang lebih hangat menyebabkan badai, topan, dan peristiwa cuaca ekstrem lainnya yang lebih dahsyat. SB/AFP/I-1