JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono bertemu Kepala Staf Angkatan Laut atau Chief of Naval Operations/CNO Amerika Serikat (AS), Laksamana Mike Gilday di Pentagon, Washington, Amerika Serikat, Rabu (30/3). Dalam pertemuan itu dibahas masalah keamanan regional dan global.

Menurut Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Laksamana Pertama (Laksma) TNI Julius Widjojono, pertemuan Laksamana Yudo dengan Kasal Amerika Serikat merupakan bagian dari lawatan kerja Laksmana Yudo ke Amerika Serikat.

"Kunjungan kerja ke Amerika Serikat untuk membahas pentingnya kerja sama kedua negara dalam menghadapi masalah keamanan maritim, keamanan regional dan global," kata Laksma Julius dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Kamis (31/3).

Dalam kunjungan kerja ke Amerika, kata Julius, Kasal Laksamana Yudo didampingi Asisten Intelijen (Asintel) Kasal, Laksda TNI Angkasa Dipua, Asisten Operasi (Asops) Kasal, Laksda TNI Dadi Hartanto, Ketua Umum Jalasenastri Ny. Vero Yudo Margono beserta staf.

Laksamana Yudo mengapresiasi Laksamana Mike Gilday atas kerja sama yang sudah dilaksanakan. Ia berharap ke depannya kerja sama yang sudah terjalin dapat meningkatkan program berjalan.

Misalnya, kata Laksamana Yudo, dalam bidang latihan. Ia berterima kasih karena TNI AL selalu diundang dalam latihan-latihan multilateral maupun bilateral oleh US Navy. Ia pun berharap ke depannya Angkatan Laut Indonesia selalu dapat dilibatkan dalam latihan-latihan yang menunjang profesionalisme prajurit TNI AL termasuk kegiatan Rimpac 2022 di Hawaii.

Dalam kesempatan itu juga, Kasal sampaikan terima kasih atas kesempatan pendidikan dua kadet AAL untuk dididik di United States Naval Academy (USNA) di Annapolis, Maryland yang baru pertama kali dilaksanakan. Kedua kadet asal Indonesia tersebut mendapat beasiswa penuh dari pemerintah AS sampai dengan selesai masa pendidikannya.

Sementara itu, Laksamana Gilday menekankan soal komitmen untuk melanjutkan dialog dan membangun hubungan pertahanan bilateral yang kuat. Kata dia, tantangan maritim saat ini membutuhkan interoperabilitas dan kehadiran alutsista.

"Bersama-sama kita akan terus menjaga maritim bersama terbuka dan bebas saat mempromosikan keamanan, stabilitas, dan kemakmuran Indo-Pasifik." kata Laksamana Gilday.

Ditambahkannya, selama lebih dari 70 tahun, Indonesia telah menjadi mitra berharga. Bahkan, telah terjalin kemitraan strategis yang kuat antara Indonesia dan AS.

"Saya berterima kasih atas sejarah panjang kolaborasi, kerja sama, dan pelatihan tersebut," ujar Kasal AS.

Baca Juga: