BEIJING - Tiongkok menyatakan populasinya bertambah 74 juta orang menjadi 1,41 miliar orang dalam dekade yang berakhir pada 2020. Ini adalah angka pertumbuhan terendah sejak pemberlakuan kebijakan satu anak per keluarga yang ketat pada era '80-an.

"Dalam hal jumlah penduduk, meskipun tingkat pertumbuhan menurun, tingkat pertumbuhan tetap stabil," kata Komisioner Biro Statistik Nasional Tiongkok, Ning Jizhe.

"Pada 2020, populasi total Tiongkok mencapai 1,41 miliar dan merupakan 18 persen dari populasi global, dan Tiongkok masih menjadi negara berpenduduk terbanyak di dunia," imbuh dia.

Biro Statistik Nasional pada Selasa (11/5) mengumumkan populasi Tiongkok naik 5,38 persen antara 2010 dan 2020, dengan tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata 0,53 persen, turun 0,04 persen daripada dekade sebelumnya.

Negara berpenduduk terbanyak di dunia ini menghadapi tren penurunan yang mengkhawatirkan pada kelompok warga usia kerja ditambah dengan meningkatnya jumlah penduduk usia pensiun, suatu kecenderungan yang disebabkan oleh batas kelahiran wajib oleh pemerintah sebagai cara untuk mengendalikan pertumbuhan populasi.

Para pemimpin Tiongkok melonggarkan pembatasan tersebut pada 2015, tetapi laju kelahiran terus turun karena biaya hidup yang tinggi, kurangnya perumahan yang layak dan orang yang lebih berfokus pada karier mereka daripada mulai berkeluarga. VoA/I-1

Baca Juga: