Rusia dan Ukraina kembali melakukan pertukaran tahanan pada Kamis (3/11). Kini, sebanyak 214 personel dibebaskan dalam pertukaran tersebut.

Banyak di antara personel yang dipertukarkan itu adalah tentara-tentara Ukraina yang terluka saat berupaya mempertahankan Kota Mariupol pada April dan Mei.

Kementerian pertahanan Rusia mengatakan melalui sebuah pernyataan bahwa Ukraina telah membebaskan 107 personel Rusia. Para personel Rusia itu akan dibawa ke Moskow untuk mendapatkan "bantuan medis dan psikologis yang diperlukan".

Kepala Staf Presiden Ukraina Andriy Yermak mengatakan, Rusia telah membebaskan 107 petempur Ukraina, termasuk 74 orang yang dulu mempertahankan pabrik baja Azovstal. Adapun pabrik tersebut menjadi pijakan terakhir Ukraina di Mariupol.

"Kami berhasil mempertukarkan (para petempur) yang luka berat dan terbaring di tempat tidur, dari Mariupol dari Azovstal," kata Yermak, dikutip dari Reuters, Jumat (4/11).

"Mereka yang terkena pecahan peluru di tangan dan kaki, mengalami luka akibat tembakan di berbagai bagian tubuh," lanjutnya.Sebelumnya, Rusia dan Ukraina melakukan pertukaran tawanan pada Senin (17/10). Kali ini, jumlah tawanan yang ditukar, termasuk perempuan menjadi jumlah yang terbesar selama perang antara Rusia-Ukraina berlangsung, menurut para pejabat kedua negara.

Dilaporkan, total ada 218 tahanan yang ditukar oleh kedua negara. Dari jumlah itu, 108 tahanan merupakan perempuan warga Ukraina yang dipertukarkan.

Kepala Staf Presiden Ukraina Andriy Yermak mengatakan, 12 warga sipil berada di antara perempuan-perempuan yang dibebaskan tersebut.

"Itu adalah pertukaran pertama untuk perempuan," tulis Yermak di aplikasi perpesanan Telegram, dikutip dari Reuters, Selasa (18/10).

Baca Juga: