JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali terkoreksi sepekan ini, melanjutkan kinerja negatif dari dua pekan sebelumnya. Selama sepekan ini, fokus pasar masih tertuju pada perkembangan data ekonomi di Amerika Serikat (AS), namun jelang akhir pekan investor cemaskan tensi geopolitik di Timur Tengah.
Selama 30 September-4 Oktober 2024, IHSG terkoreksi 209,83 poin atau 2,61 persen. Angka tersebut lebih buruk dibandingkan koreksi dalam dua pekan sebelumnya, yakni 46,09 poin atau 0,6 persen selama 23-27 September 2024 dan 69,12 poin atau 0,88 persen pada 17-20 September 2024.
Sebagai catatan, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (4/10) sore, ditutup melemah dipimpin oleh saham- saham sektor teknologi. IHSG ditutup melemah 47,74 poin atau 0,63 persen ke posisi 7.496,08, sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 7,65 poin atau 0,82 persen ke posisi 929,72.
"Bursa regional Asia cenderung menguat saat berusaha keluar dari tren pelemahan di tengah meningkatnya tensi konflik di wilayah Timur Tengah," kata Tim Riset Pilarmas Inveatindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta.
Penguatan bursa kawasan Asia terjadi karena pasar merespons indeks aktivitas sektor jasa Amerika Serikat (AS) yang tercatat sebesar 54,9 pada September 2024, atau naik dari 51,5 pada bulan Agustus, dan jauh lebih tinggi dari perkiraan sebesar 51,7.
Pelaku pasar menilai bahwa hal ini menunjukkan peningkatan yang lebih cepat dalam aktivitas bisnis dan pesanan baru.