BUENOS AIRES - Lionel Messi akan memimpin tim nasional Argentina menghadapi pertandingan pertama sejak menjuarai Piala Dunia di Qatar melawan Panama. Lebih dari 1,5 juta penggemar mencoba membeli tiket yang hanya tersedia 63.000 lembar. Pertandingan diselenggarakan di Stadion Monumental, Buenos Aires, yang berlangsung Jumat (24/3) pagi WIB.

Penggemar sepak bola Argentina berkumpul dalam jumlah yang lebih besar setelah hanya mampu menang lewat adu penalti Albiceleste atas Prancis bulan Desember lalu. Diperkirakan lima juta orang memadati jalan-jalan Buenos Aires beberapa hari kemudian untuk parade trofi Piala Dunia.

Begitu banyaknya sehingga pawai harus dihentikan jauh sebelum mencapai pusat Buenos Aires karena sudah terlambat beberapa jam dari jadwal. Messi secara luas diperkirakan pensiun dari sepak bola internasional setelah final di Doha. Dia mencetak dua gol dan menjaringkan bola dalam adu penalti. Meski demikian, penyerang Paris Saint-Germain itu mengatakan ingin melanjutkan membela Albiceleste yang akan membuatnya mengenakan jersey biru putih Argentina sebagai juara dunia.

"Dia dalam kondisi baik dan ingin datang," ujar pelatih Argentina Lionel Scaloni. Harapan untuk Messi pulang ke Argentina sedikit memburuk awal bulan ini. Dua pria melepaskan tembakan ke supermarket milik keluarga istri Messi. Mereka meninggalkan pesan mengancam yang ditujukan kepada pemenang Ballon d'Or tujuh kali itu.

"Messi, kami menunggumu. Javkin adalah narco. Dia tidak akan menjagamu," demikian pesan tulisan tangan yang ditinggalkan di tanah. Ini merujuk kepada Pablo Javkin, wali kota kampung halaman Messi, Rosario, sekitar 320 kilometer utara Buenos Aires. Meski demikian, Messi menghadapinya dengan tenang seperti ditunjukkan ayahnya. Ayahnya mengulangi ungkapan Messi. "Santai saja," ujar Jorge Messi.

Bagi Wali Kota Rosario, itu bukanlah ancaman nyata dan hanya tindakan orang-orang yang ingin viral. "Cerita ini akan lebih cepat viral di dunia karena serangan terhadap Messi," ujar Javkin. Meskipun mungkin tidak secara langsung mempengaruhi Messi, insiden tersebut menyoroti masalah yang berkembang di kampung halaman pemain berusia 35 tahun itu. ben/AFP/G-1

Baca Juga: