Barcelona dihadapkan pada situasi krusial saat bertandang ke markas Dynamo Kiev. Bertanding tanpa pelatih tetap, Barca ditutut meraih kemenangan untuk lolos ke babak 16 Besar Liga Champions.
MADRID - Barcelona menatap pertandingan terbesar musim ini melawan tuan rumah Dynamo Kiev pada babak penyisihan Grup E Liga Champions (UEFA Champions League (UCL) di Stadion NSK Olimpiyskiy, Kyiv, Rabu (3/11) WIB, tanpa pelatih tetap. Ini jelas menjadi pertaruhan besar karena Barca terancam gagal lolos ke fase gugur.
Presiden Barca Joan Laporta mengatakan pada hari Jumat bahwa dia seharusnya memecat Ronald Koeman lebih cepat. Dia juga mengungkap bahwa situasi klub telah membahayakan dan tak ingin hal itu berkelanjutan.
Xavi Hernandez diharapkan menjadi penerus Koeman. Kembalinya salah satu pemain terhebat klub dari tim ikonik asuhan Pep Guardiola akan sangat populer di kalangan pemain dan pendukung Barcelona.
Namun menyingkirkan Koeman beberapa hari sebelum perjalanan ke Kiev tampak seperti pertaruhan. Hal itu karena paling tidak tim memiliki peluang lebih buruk untuk menang di bawah asuhannya daripada yang mereka lakukan sekarang di bawah pelatih sementara Sergi Barjuan. "Pada prinsipnya, Sergi akan berada di bangku cadangan di Kiev," ujar Laporta.
Setelah memutuskan untuk menunggu di musim panas dan kemudian berlanjut bulan lalu, Laporta mungkin menunda satu pekan lagi sampai jeda internasional. Libur selama dua pekan akan menawarkan lebih banyak ruang untuk menunjuk pengganti Koeman.
Namun, Barcelona menghadapi Alaves, Dynamo Kiev, dan Celta Vigo tanpa Koeman atau pelatih baru. Xavi adalah orang yang diharapkan mengisi kekosongan, meski klubnya saat ini Al Sadd menolak untuk melepasnya.
Setelah kalah pada kedua pertandingan pembukaan 0-3 dari Bayern Munich dan Benfica, Barcelona memberi diri mereka harapan dengan kemenangan 1-0 atas Dynamo di kandang. Namun, kemenangan lain di pertandingan sebelumnya tetap penting. Hal itu mengingat Barca akan menyelesaikan babak penyisihan grup di kandang sendiri melawan Benfica dan kemudian tandang kontra Bayern Muenchen, hanya ada sedikit ruang untuk kesalahan pada laga-laga tersebut.
Jika mereka gagal melaju dari Grup E dan berada di urutan ketiga, Barcelona harus memenangkan Liga Europa untuk menebus hadiah uang yang hilang. Semua itu menempatkan banyak tanggung jawab pada Barjuan, mantan bek Barcelona yang bermain lebih dari 200 kali untuk klub dan diberi debut oleh Johan Cruyff.
Memahami Tim
"Kami memiliki Sergi, yang merupakan pemain klub dan tahu sistemnya," ujar Laporta. "Dia adalah bagian dari tim terbaik dalam sejarah Barca seperti Dream Team dan dia memahami filosofi kami," sambungnya.
"Filosofinya jelas, gaya sepak bola yang memberi kami kesuksesan paling besar. Sergi memahami skuad ini secara mendalam dan akan bisa bekerja dengannya," tandasnya.
Karier kepelatihan Barjuan sangat mengecewakan, dengan tim Barca B-nya duduk di urutan ke-11, 12 poin di belakang pemimpin liga dalam kompetisi mereka.
Dia memilih starting line-up untuk hasil imbang 1-1 kontra Alaves pada hari Sabtu. Pada laga itu dia mempertahankan banyak ide Koeman, dengan Sergino Dest menjadi starter lagi di lini depan, Eric Garcia di pertahanan tengah dan Oscar Mingueza di bek kanan.
Ada masalah yang juga familiar termasuk kurangnya kreativitas, kepercayaan diri, dan penyelesaian tajam. "Sulit untuk mengubah banyak hal dalam waktu singkat," ujar Barjuan. "Tapi gayanya tidak bisa dinegosiasikan. Kami menemukan formula untuk menjadi lebih berwibawa dan menjadi disukai dengan bola," sambungnya.
Harapan Laporta dengan menyingkirkan Koeman dan prospek Xavi menukangi tim, bisa memberi para pemain dorongan. Ketika dia berbicara kepada skuad pekan lalu, Laporta memberi tahu para pemain bahwa tanggung jawab ada pada mereka untuk memicu kebangkitan. ben/AFP/S-2
Perkiraan Formasi
Dynamo Kiev
Bushchan
Kedziora, Zabarnyi, Syrota, Karavaev
Shaparenko, Sydorchuk
De Pena, Buyalskyi, Tsygankov
Shkurin
Barcelona
Ter Stegen
Mingueza, Garcia, Lenglet, Alba
Gavi, Busquets, Gonzalez
Dest, Depay, Coutinho
