ABU DHABI - Uni Emirat Arab (UEA) baru-baru ini telah mengoperasikan Ladang Tenaga Surya Al Dhafra yang terletak 22 mil di luar Abu Dhabi, menjadi instalasi tenaga surya satu lokasi terbesar di planet ini.

Dikutip dari News Readcek, dengan menghasilkan lebih dari dua gigawatt listrik ramah lingkungan yang berasal dari matahari, instalasi tenaga surya yang besar ini diharapkan mampu memberikan listrik kepada hampir 200.000 rumah tangga, sekaligus menghilangkan 2,4 juta ton emisi karbon setiap tahunnya.

UEA dalam sebuah pernyataan menyatakan proyek ini menciptakan lebih dari 4.500 pekerjaan selama masa puncak instalasi dan pembangunan. Pembangkit listrik tenaga surya mulai beroperasi tepat sebelum dimulainya COP-28, Konferensi Perubahan Iklim PBB, yang juga berlangsung di Uni Emirat Arab.

Meskipun beberapa orang mengeluh bahwa negara kaya minyak seperti UEA masih sangat bergantung pada bahan bakar fosil, sangatlah mengesankan melihat investasi energi terbarukan sebesar Al Dhafra.

Terus Berkembang

Hingga saat ini, pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) menyumbang sekitar 4,5 persen dari pembangkitan energi global dan terus berkembang, meskipun dunia akan membutuhkan lebih banyak lagi di tahun-tahun mendatang jika kita ingin mencegah bencana perubahan iklim yang paling dramatis.

Pengembangan energi yang ramah lingkungan ini juga terus dilakukan di sejumlah negara. Sebelumnya dikutip dari Antara, Daerah Otonom Mongolia Dalam, di Tiongkok Utara, berencana meningkatkan kapasitas energi baru terpasangnya menjadi lebih dari 150 juta kilowatt pada 2025 atau naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan level 2022.

Ini berarti kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) di wilayah tersebut akan mencapai 98 juta kilowatt, dan kapasitas terpasang PLTS akan mencapai 52 juta kilowatt pada 2025, kata pemerintah daerah itu pada Senin (20/11).

Pada 2025, menurut pemerintah daerah setempat, Mongolia Dalam akan mampu menghasilkan 300 miliar kWh listrik dari energi baru.

Daerah itu lebih lanjut menargetkan untuk meningkatkan kapasitas energi baru terpasangnya hingga melebihi 300 juta kilowatt dan produksi listrik energi baru tahunannya menjadi hampir 600 miliar kWh pada 2030.

Mongolia Dalam memiliki sumber daya angin dan matahari yang melimpah. Kapasitas terpasang energi baru di daerah itu telah mencapai 61,82 juta kilowatt per akhir 2022 lalu, menempati peringkat ketiga di Tiongkok, sementara produksi listrik energi barunya yang mencapai 133,5 miliar kWh menempati peringkat pertama di tingkat nasional.

Baca Juga: