JAKARTA - PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk (MKNT) berhasil membukukan kenaikan laba pada kuartal kedua sebesar 393,39 persen dari periode sama tahun lalu. Tingginya persentase laba yang diperoleh Perseroan disokong oleh peningkatan penjualan yang terjadi selama kurun waktu enam bulan terakhir.

Sekretaris Perusahaan MKNT, Ornella Bartin mengatakan MKNT berhasil mengeruk keuntungan pada kuartal kedua hingga 23,14 miliar rupiah. Keuntungan Perseroan meningkat dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang hanya untung tipis 4,69 miliar rupiah. "Penjualan Perseroan juga meningkat tajam 452,94 persen menjadi 2,86 triliun rupiah dari periode sama tahun lalu hanya 516,72 miliar rupiah," ungkap dia, Rabu (2/8).

Ini menandakan industri telekomunikasi tanah air masih terus bertumbuh, utamanya pada bisnis distribusi pulsa isi ulang dan kartu perdana. Tingginya pertumbuhan tersebut ditandai dengan besarnya skala pertumbuhan yang mencapai angka double digit. "Saat ini, satu-satunya industri yang masih bertumbuh dengan baik yaitu industri telekomunikasi.

Sebab fungsi dari telekomunikasi itu sendiri sudah bergesar dari yang tadinya hanya kebutuhan pelengkap sekarang sudah menjadi kebutuhan dasar bagi masyarakat," terang dia.

Stimulus Target

Dengan begitu total aset yang dimiliki MKNT meningkat 399,86 persen dan berhasil mencapai 789,03 miliar rupiah, dibandingkan pada kuartal kedua tahun lalu yang hanya mencatatkan total aset 157,85 miliar rupiah, sementara pada kuartal kedua tahun ini Ornella menambahkan, peningkatan kinerja positif akan menjadi stimulus bagi Perseroan untuk mencapai target hingga akhir tahun ini.

Perseroan pun sudah memiliki beberapa strategi yang akan dilakukan pada semester kedua tahun ini. Langkah-langkah tersebut di antaranya memperluas wilayah distribusi dan menguatkan sistem cluster (cluster adalah wilayah regional yang terdiri dari beberapa gerai distribusi di daerah tertentu). Selanjutnya, menggunakan sistem yang memungkinkan pemantauan data secara real time dan meningkatkan kinerja SDM dengan cara optimalisasi produktivitas sales canvasser.

"Saat ini kami fokus dalam mentransformasi bisnis kami menjadi ecosystem Digital dan Fintech, dengan bantuan technologi kami akan mendapatkan efisiensi yang luar biasa dan bisa menciptakan peluang bisnis baru," ucap dia. Adapun kinerja Perseroan yang positif menurut Ornella turut mendorong likuiditas saham emiten di lantai Bursa. Laba per saham Perseroan per akhir Juni 2017 sebesar 19,36 rupiah, sedangkan pada periode sama tahun lalu hanya tercatat sebesar 4,55 rupiah.

yni/AR-2

Baca Juga: