Pasukan Ukraina kembali meraih kemenangan dengan merebut kembali lebih banyak wilayah dari tangan pasukan Russia.

KRAMATORSK - Pasukan Ukraina pada Senin (12/9) mengatakan bahwa serangan balasan kilat mereka berhasil menguasai lebih banyak wilayah dalam 24 jam terakhir, walau pasukan Russia berupaya membalas dengan serangan di beberapa wilayah yang direbut kembali.

Tembakan balasan terjadi ketika Ukraina mengatakan pasukannya telah merebut kembali lebih dari 20 pemukiman tambahan, mengklaim bahwa pasukan Russia terburu-buru meninggalkan posisi mereka dan melarikan diri.

Pergeseran teritorial adalah salah satu pembalikan terbesar Russia sejak pasukannya ditarik pergerakannya menuju Kyiv pada hari-hari awal pertempuran selama hampir tujuh bulan, namun Moskwa memberi isyarat bahwa mereka tidak bakal menyetujui perdamaian melalui negosiasi.

"Ukraina telah membalikkan keadaan, tetapi serangan balasan saat ini tidak akan mengakhiri perang," cuit sebuah lembaga pemikir (think tank) Amerika Serikat (AS), Institute for the Study of War melalui media sosial.

Sementara itu Moskwa mengumumkan telah melancarkan serangan udara, roket dan artileri di daerah reklamasi di wilayah Kharkiv pada Senin, sehari setelah Kyiv mengatakan Russia melakukan serangan pada infrastruktur listrik menyebabkan pemadaman listrik.

Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina, Oleg Nikolenko, serangan balasan Russia itu adalah tindakan putus asa menyusul kerugian besar dan mundurnya Russia di Ukraina timur.

Serangan balasan Russia yang menargetkan infrastruktur listrik Ukraina juga diungkapkan oleh Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy. "Pemadaman total di wilayah Kharkiv dan Donetsk, pemadaman sebagian di Zaporizhzhia, Dnipropetrovsk dan Sumy," cuit Presiden Zelenskyy pada Minggu (11/9) malam. "Tidak ada fasilitas militer, sasarannya adalah menghilangkan cahaya dan panas dari orang-orang," imbuh Zelenskyy.

Sebelum serangan pada Minggu, Kyiv telah mengumumkan perebutan kembali kota strategis Izyum di timur, dan kemenangan itu merupakan salah satu dari serangkaian kemenangan yang diklaim Ukraina saat melawan tentara Russia.

Pada Senin Ukraina mengatakan bahwa pasukannya berhasil merebut kembali 500 kilometer persegidi wilayah Kherson selatan yang merupakan tambahan dari kemenangan besar di timur selama akhir pekan.

"Pasukan Ukraina kini hanya 50 kilometer dari perbatasan dengan Russia," ungkap Panglima militer Ukraina, Jenderal Valerii Zaluzhnyi.

Operasi Militer Berlanjut

Moskwa mengakui telah kehilangan wilayah, yang dipandang oleh para ahli sebagai pukulan serius bagi ambisi perangnya, tetapi juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menegaskan bahwa negaranya tidak melihat prospek untuk melakukan negosiasi bagi perdamaian.

"Operasi militer khusus berlanjut dan akan berlanjut sampai tujuan yang semula ditetapkan tercapai," ungkap Peskov.

Sementara itu Kementerian Pertahanan Russia yang menanggapi kemajuan Ukraina, mengatakan pada akhir pekan lalu bahwa penarikan pasukan dari Izyum dan daerah-daerah lain di Kharkiv dimaksudkan untuk memperkuat pasukan Russia di wilayah tetangga, Donetsk, di bagian selatan Ukraina.

Sedangkan Kementerian Pertahanan Inggris dalam penilaiannya menyatakan bahwa pasukan Ukraina terus mencapai kemajuan signifikan di Kharkiv. Laporan intelijen kementerian itu pada Minggu menulis diTwitterbahwa Russia kemungkinan besar telah menarik unit-unit dari daerah itu, tetapi pertempuran berlanjut di sekitar kota-kota penting Kupianks dan Izyum yang strategis.

Para analis militer Barat mengatakan jika kemajuan itu dikukuhkan, ini akan membuat pasukan Ukraina menguasai suatu jalur kereta utama yang digunakan Moskwa untuk memasok ribuan tentaranya di Ukraina timur.

Dalam perkembangan lain, seorang pemimpin separatis pro-Russia dikutip mengatakan bahwa saat ini telah terjadi pertempuran hebat antara pasukan Russia dan Ukraina di Donetsk. AFP/I-1

Baca Juga: