JAKARTA - Usai sudah lawatan Pemimpin Gereja Katolik Sedunia, Paus Fransiskus di negeri dengan sekitar17 ribu pulau,sekitar 700 suku, dan 1.0001 macan bahasa daerah setelah 4 hari di Jakarta.
Paus Fransiskus dan rombongan Tahtah Suci Vatikan meninggalkan Indonesia menuju Papua Nugini pada Jumat pagi(6/9) sekitar pukul 10.01 WIB menuju Bandara Soeta, Banten.
Menurut siaran persnya, pantauan tim media kunjungan Paus Fransiskus di Indonesi, ribuan rakyat Indonesia memenuhi trotoar Jalan Medan Merdeka Timur. Antusias masyarakat Indonesia ini dapat dilihat dari tumpukan massa di kawasan Cikini, dekat Kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) hingga kawasan Monas, Jakarta Pusat.
Mereka berdasakan untuk melihat dan melambaikan tangan melepas sang Pemimpin Perdamaian Dunia ini yang duduk di dalam mobil.
Dengan senyumnya yang khas Paus Gereja Katolik ke-266 ini melambaikan tangan sambil memberi berkah kepada masyarakat negeri belasan ribu pulau dan seribu satu bahasa daerah namun menyatu dalam bahasa yang satu yakni bahasa Indonesia ini.
Tangis dan air mata rakyat Indonesia melepas Paus. Rasa sedih dan bahagia mengantar kepulangan sang Pemimpin yang selalu mengutamakan perdamaian di dunia.
Kursi roda Paus Fransiskus tertinggal di Kedubes Vatikan untuk RI. Lima belas menit setelah Paus Fransiskus dan rombongan meninggalkan kantor Kedutaan Besar Tatahta Suci Vatikan di Jalan Merdeka Timur, tampak petugas Kedutaan menentang sebuah kursi lipat yang tak lain adalah kursi roda milik Paus Fransiskus yang digunakan selama kunjungan di Indonesia sejak 3-6 September 2024.
Sontak para pengunjung yang masih menunggu di depan pintu gerbang Kantor Kedubes berteriak.
"Kursi Roda Bapa Paus ketinggalan," teriak beberapa ibu yang melihat petugas membawa kursi roda Paus ke dalam sebuah mobil Toyota Hitam berpelat CD.17.02 yang hendak membawa kursi roda Paus Fransiskus ke Bandara Soeta.
"Ya, sepertinya Bapa Suci Paus Fransiskus masih ingin tinggal lama di Indonesia atau bahkan masih akan kembali ke Indonesia? Puji Tuhan," celetuk seorang Ibu yang mengaku datang dari Paroki St. Aloysius Gonzaga Cijantung Jakarta Timur itu.
Selamat jalan Bapa Suci Paus Fransiskus, Terima kasih untuk doa dan kunjungan penuh persaudaraan bagi masyarakat Indonesia. Kami masih menanti kunjungan selanjutnya.