Saatnya hadir kurikulum yang ringkas, lebih sederhana, dan fleksibel untuk bisa learning loss recovery serta mengejar ketertinggalan. Sekolah masih bisa terapkan Kurikulum 2013 atau Kurikulum Darurat.

JAKARTA - Keberhasilan Kurikulum Darurat (KD) menjadi acuan implementasi kurikulum baru. Kemendikbudristek baru saja meluncurkan Kurikulum Merdeka (KM) sebagai kurikulum baru mulai tahun ajaran 2022/2023. Demikian disampaikan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, dalam peluncuran Kurikulum Merdeka, Jumat (11/2).

"Seperti terlihat dalam Kurikulum Darurat dengan memberi pilihan. Sama halnya, Kurikulum Merdeka diterapkan di sekolah, juga bersifat opsional," katanya. Nadiem menjelaskan, KM bertujuan mengatasi pembelajaran yang hilang atau learning loss akibat pandemi Covid-19.

Menurutnya, KM dengan muatan materi yang lebih sederhana dapat mempercepat capaian pembelajaran para murid. "Tujuannya recovery dari learning loss selama pandemi," ucapnya.

Lebih jauh, Nadiem menerangkan, KD diluncurkan pada masa awal pandemi untuk menyederhanakan Kurikulum 2013.

Alasannya sekolah yang menggunakan Kurikulum 2013 mengalami learning loss. Angkanya sangat besar. Dari sisi literasi, terjadi kehilangan pembelajaran sekitar enam bulan. Sedangkan, untuk numerasi, kehilangan sekitar 5 bulan.

Menteri menambahkan, terjadi perubahan ketika KD mulai ditawarkan. Model pembelajaran lebih sederhana, lebih fokus, dan beban materi yang lebih ringan. Dari 31,5 persen sekolah yang menggunakan kurikulum darurat, hanya mengalami learning loss sedikit.

"Sekolah beralih ke Kurikulum Darurat hanya mengalami learning loss satu bulan," jelasnya. Nadiem percaya, KM yang berasal dari KD turut beri dampak positif pada pembelajaran siswa. Saat ini sudah ada 2.500 sekolah penggerak menggunakan kurikulum tersebut.

"Sekarang waktunya kita punya kurikulum yang ringkas, lebih sederhana, dan fleksibel untuk bisa learning loss recovery serta mengejar ketertinggalan," katanya. Nadiem menyebut, ada survei angket untuk membantu sekolah yang ingin menerapkan KD. Sekolah yang belum siap bisa tetap menggunakan Kurikulum 2013 atau menggunakan KD.

"Jadi, kita mengikuti filsafat kemerdekaan, merdeka belajar. Kita memberi sekolah tiga opsi sesuai dengan kesiapan masing-masing," tandasnya.

Baca Juga: