DEMAK - Pemerintah memacu penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) perikanan untuk mengakselerasi pertumbuhan sektor ekonomi kerakyatan. Hal itu dilakukan secara serentak di sentra nelayan dan budidaya ikan di enam provinsi, yakni Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Sulawesi Tenggara, pada Minggu (24/3).

"KUR sudah disalurkan sejak 2015 dengan suku bunga kredit tinggi dan jumlah kredit yang sedikit. Lalu, Presiden minta kita turunkan suku bunga KUR menjadi single digit dan kami realisasikan dengan menurunkan suku bunga KUR ke level 7 persen pada 2018. Tidak hanya suku bunga kita turunkan, pemerintah juga mengembangkan jenis KUR untuk rakyat, salah satunya seperti KUR Perikanan Rakyat ini," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution di Pelabuhan Morodemak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

KUR yang disalurkan di Pelabuhan Morodemak mencapai 72,2 miliar rupiah ke 2.122 debitur melalui beberapa bank penyalur, yakni Bank Mandiri mencapai 34,38 miliar rupiah kepada 643 debitur, Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebesar 27,59 miliar rupiah kepada 1.419 debitur, Bank Negara Indonesia (BNI) sebesar 6,94 miliar rupiah kepada 29 debitur, Bank Jateng 2,59 miliar rupiah kepada 21 debitur dan pembiayaan BRI Syariah sebesar 715 juta rupiah kepada 10 debitur.

Disaksikan oleh sekitar 2.300 peserta, Darmin juga melakukan dialog melalui video conference dengan penerima manfaat di lima lokasi lainnya dengan rincian plafon masing-masing Jawa Timur sebesar 77,31 miliar rupiah kepada 2.348 debitur, Jawa Barat 22,96 miliar rupiah kepada 700 debitur, Sulawesi Tenggara sebesar 17,36 miliar rupiah kepada 698 debitur, Sumatera Selatan 6,66 miliar rupiah untuk 169 debitur dan Nusa Tenggara Barat sebesar 4,71 miliar rupiah kepada 167 debitur.

Hingga Februari 2019, KUR Sektor Perikanan secara nasional berhasil disalurkan mencapai 5,2 triliun rupiah ke 220 ribu debitur.

bud/E-10

Baca Juga: