Perhimpunan Kebun Binatang se-Indonesia (PKBSI) dan GSMP (Global Species Management Planning) berkunjung ke Taman Safari Bogor, Selasa (14/3) dan Rabu (15/3). Adapun kunjungan tersebut terkait dengan pembahasan dan recheking proses kegiatan breeding sejumlah satwa yang masuk dalam perlindungan negara. Diskusi digelar di Lantai 1 Ruang Meeting Safari Resort Taman Safari Bogor dan dilanjut dengan pengecekan proses breeding.

"Kunjungan GMSP dan PKBI ini untuk memastikan proses breeding yang berkaitan dengan proses pengembangbiakan serta konservasi satwa-satwa yang dilindungi negara berjalan dengan aman dan lancar," kata Sekjen PKBI yang juga merupakan Owner Taman Safari Bogor, Toni Sumampau, Selasa (14/3).

Toni juga menegaskan komitmen Taman Safari Bogor dalam menjamin keberlanjutan satwa-satwa asli Indonesia yang kini dalam status terancam punah atau jumlahnya masuk dalam kategori langka atau mengkhawatirkan.

"Eksistensi Taman Safari Bogor selama 36 tahun ini tidak terlepas dari dukungan semua pihak. Kami sangat berterima kasih atas support dari seluruh pihak, baik pemerintah mau pun sektor swasta dan masyarakat," ucapnya.

GSMP atau Global Species Management Plan merupakan proyek kerjasama antara Perhimpunan Kebun Binatang Se-Indonesia (PKBSI) dengan European Association of Zoos and Aquaria (EAZA), Association of Zoos and Aquariums (AZA), IUCN -SSC Asian Willd Cattle Specialist Group, IUCN - SSC Wild Pig Specialist Group. Di mana kelompok GSMP ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap konservasi Anoa, Banteng, Babirusa, dan Harimau Sumatra dengan membentuk kegiatan kampanye bertajuk Action Indonesia Day.

Seperti diketahui, Indonesia sangat terkenal dengan kekayaan flora dan faunanya. Namun dengan adanya pembunuhan liar, deforestasi hutan dan hal lain mengancam keberadaan dari hewan-hewan ini. Tak ada rumah untuk pulang akibat kelalaian pihak yang tak bertanggung jawab. Sudah sepatutnya kita menjaga dan melestarikan hewan beserta habitatnya. Terdapat dua jenis satwa yaitu Babi Rusa dan Harimau Sumatra di Batu Secret Zoo.

"GMSP merupakan program sangat diperlukan untuk mempermudah kegiatan pengelolaan populasi dan habitat spesies tertentu karena regional akan memperoleh dukungan luas dari berbagai negara dan para ahli. Sesuai dengan rencana aksi nasional yang ditetapkan pemerintah dan mempertahankan kemurnian genetik dan spesies," ujar Toni.

Di Taman Safari Bogor sendiri, saat ini terdapat 19 ekor Harimau Sumatera, yang berusia 12 tahun hanya 10 ekor saja.

Di tempat yang sama, Head of Kurator Animals Taman Safari Bogor, Amy Prastiti menegaskan, komitmen utama Taman Safari Bogor dalam menjaga populasi satwa-satwa seperti Harimau Sumatera diintensifkan dengan dua skema yakni kawin buatan dan kawin alami.

"Ini kami lakukan untuk menjaga populasi mereka tetap terkendali," tandasnya. (IKN/TSR)

Baca Juga: