SURABAYA- Pembangunan ekonomi melalui koperasi usaha mikro kecil dan menengah (KUMKM) dinilai pilihan yang tepat sebagai tulang punggung perekonomian nasional. KUMKM dinilai mampu menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat, termasuk pemberdayaan terhadap perempuan.

"Bila KUMKM diberdayakan dan diurus dengan baik, maka akan menjadi raksasa yang bisa bersaing dengan usaha besar lainnya," kata Gubernur Jawa Timur, Soekarwo pada acara peringatan ke-70 Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) Tahun 2017 Tingkat Provinsi Jawa Timur, di Tulungagung, beberapa waktu lalu.

Hadir dalam kesempatan tersebut di antaranya, Menteri Koperasi dan UKM, AAGN Puspayoga, dan Bupati Tulungagung, Syahri Mulyo. Di Jatim sendiri, lanjut Soekarwo, kontribusi KUMKM terhadap perekonomian daerah sebesar 54,8 persen.

Soekarwo menyebutkan, di beberapa negara Eropa KUMKM-nya terpinggirkan, akibatnya tingkat pengangguran mereka tinggi. Dia mencontohkan Spanyol yang tingkat penganggurannya mencapai 18 persen dan Perancis 11 persen.

Soekarwo juga menekankan pentingnya memberdayakan perempuan dalam wadah koperasi, yaitu Koperasi Wanita atau Kopwan.

"Potensi perempuan itu luar biasa untuk dikembangkan, karena sudah memiliki sifat dasar penuh kehati-hatian sejak lahir. Kami pernah menggulirkan program Kopwan hingga ke desa-desa, dengan bantuan permodalan sebesar 25 juta rupiah per desa untuk total jumlah desa sebanyak 8501 desa yang ada di Jatim," papar dia.

Bupati Tulungagung, Syahri Mulyo menambahkan kinerja Kopwan di wilayahnya maju sangat signifikan. Total aset Kopwan di Tulungagung sebesar 24,5 miliar rupiah, meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar 22 miliar rupiah. Bahkan, dari total jumlah koperasi yang ada di Tulungagung, 271 di antaranya merupakan Kopwan dan 105 Kopwan Syariah.

"Kami akan terus menggelorakan Gerakan Sadar Koperasi bagi ekonomi di Tulungagung," kata Syahri.

Kemajuan Pesat

Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM, AAGN Puspayoga mengakui bahwa kemajuan dan perkembangan KUMKM di Jawa Timur sangat pesat. Terkait pembiayaan KUMKM, Puspayoga menjelaskan pemerintah memiliki beberapa skim pembiayaan. Di antaranya, kredit usaha rakyat yang bunganya 9 persen.

Pihaknya akan terus mendorong penyaluran dana bergulir dari LPDB KUMKM untuk pembiayaan koperasi. Bahkan, pemerintah juga tengah menggodok kredit ultra mikro bunganya hanya dua persen.SB/E-10

Baca Juga: