YOGYAKARTA - Profil lulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah guru profesional yang menguasai materi ajar berkarakter dan berkepribadian Indonesia menginspirasi dan menjadi tauladan, memiliki penampilan mempesona, berwibawa, tegas, ikhlas, dan disiplin yang mendidik. Termasuk juga membelajarkan, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik sesuai dengan tuntutan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terkini dan masa depan.
Prinsip pembelajarannya mengedepankan inkuiri dan kebiasaan berefleksi, dirancang secara terintegrasi dan relevan antara di kampus, di sekolah, dan di masyarakat serta menggunakan teknologi digital.
Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendibudristek Prof Dinn Wahyudin dalam kuliah umum penguatan PPG UNY, Kamis (6/7) di Performance Hall Fakultas Bahasa Seni dan Budaya.
Menurut siaran persnya, pembelajaran reflektif menjadi ruh dalam PPG Prajabatan. "Pembelajaran reflektif itu adalah pembelajarn sepanjang hayat, berkomitmen, berkompeten dan mengamalkan nilai Pancasila," kata Dinn Wahyudin.
Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia Bandung itu memaparkan saat ini sedang marak pembelajaran berdiferensiasi yaitu pembelajaran yang menyesuaikan dengan semua kebutuhan belajar siswa. Pembelajaran bervariasi berdasarkan minat, preferensi, kekuatan, dan perjuangan siswa dengan tokohnya Carol Ann Tomlinson.
Tujuan pembelajaran berdiferensiasi ini membantu peserta didik tumbuh semaksimal mungkin sesuai kemampuannya, membantu untuk memaknai pertumbuhan mereka sendiri sekaligus memfasilitasi untuk berkembang sesuai dengan bakat dan minatnya.
Menurut Doktor dari UPI Bandung tersebut, pembelajaran berdiferensiasi memerlukan strategi seperti kegiatan berjenjang, pembuatan agenda individual dan pertanyaan pemandu untuk mendorong murid mengeksplorasi berbagai materi.
"Dalam mengembangkan kegiatan bervariasi yang mengakomodasi beragam gaya belajar visual, auditori dan kinestetik perlu memvariasikan lama waktu yang murid dapat ambil untuk menyelesaikan tugas," tegasnya.
Sehingga perlu pengelompokan yang fleksibel yang sesuai dengan kesiapan, kemampuan dan minat. Yang tidak kalah penting adalah memetakan kebutuhan belajar siswa, di antaranya kesiapan belajar, minat serta profil belajar siswa.
Menurut pria kelahiran 6 Februari 1954 itu, dalam proses pembelajaran, guru perlu membekali diri dengan pengetahuan dan ketrampilan dasar berbasis literasi 4.0 yang sangat diperlukan di masa depan seperti literasi humanitas, literasi keagamaan, literasi teknologi, literasi digital dan literasi data.
Kegiatan ini diinisasi oleh Direktorat Pendidikan Profesi dan Kompetensi UNY dan dibuka oleh Rektor UNY Prof Sumaryanto.
Menurut Direktur Direktorat Pendidikan Profesi dan Kompetensi Prof Erwin Setyo Kriswanto, kuliah umum diikuti oleh mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 2 sejumlah 688 mahasiswa yang terdiri dari 13 bidang studi.
"Tujuan kuliah umum untuk memberikan pembekalan dan wawasan kepada mahasiswa tentang penyiapan guru professional yang unggul, kreatif dan inovatif berkelanjutandan memberikan implementasi diferensiatif learning di era disrupsi dalam rangka penyiapan generasi emas Indonesia," kata Erwin.
Selain itu juga diselenggarakan gelar produk yang menampilkan karya mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 1 dari matakuliah proyek kepemimpinan yang berjumlah 21 stand.
Salah seorang mahasiswa PPG Aulia Rohmah dari prodi Pendidikan IPA merasa senang dengan kuliah umum ini karena dapat membuka wawasan tentang bagaimana pendidikan kedepannya dan memberi keterbukaan pikiran tentang kependidikan.