JAKARTA - Kabar baik datang dari komunitas Gerakan Ciliwung Bersih (GCB) yang menginformasikan kualitas atau mutu air Sungai Ciliwung kini berada pada level dua, yang bisa menjadi bahan baku air minum. Dengan begitu, munculnya kembali biota/flora dan fauna Ciliwung, yang dulu hanya ikan sapu-sapu sekarang sudah ada ikan baung, lobster biru, dan lain-lain.

"Perusahaan Air Minum atau PAM Jaya juga membuka kembali instalasi 500 liter/ detik dengan 16 ribu sambungan untuk masyarakat," ungkap Ketua Umum GCB, Peni Susanti Moerpratomo dalam keterangan pers, Jumat (29/7).

Peni menyebutkan hal itu terkait dilaksanakannya peringatakan Hari Ciliwung ke-11 yang jatuh pada 27 Juli 2022. Disebutkan, dengan program-programGBC yang sudah berjalan, banyak perubahan yang terjadi di Sungai Ciliwung. Selain mutu air yang semakin baik juga meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap Ciliwung, dulu di 2009 hanya dua Komunitas Ciliwung sekarang sudah ada kurang lebih 30 Komunitas Ciliwung.

Mengenai organisasi yang dipimpinnya, Peni menjelaskan, Gerakan Ciliwung Bersih telah bergerak 31 tahun yang lalu, GCB diinisiasi oleh instansi pemerintah yaitu Gubernur DKI Jakarta, Menteri Lingkungan Hidup, Menteri Pekerjaan Umum, BPLHD DKI Jakarta, perguruan tinggi, LSM, Walhi, DML.

"GCB hadir dengan visi dan misi yang nyata yaitu menjadikan Ciliwung menjadi sungai yang bersih dan dapat digunakan kembali untuk berbagai aktifitas seperti sumber air minum, pariwisata, dan perhubungan," ujar Peni.

Peran GBC di lingkungan hidup, tambah Peni, adalah sebagai fasilitator, kordinator, advaiser, pembina dan rumah bersama Ciliwung yang membangun kemitraan dengan berbagai pihak yang peduli dan bertanggung jawab.

Adapun aksi-aksi nyata yaitu untuk kebersihan serta kelestarian Sungai Ciliwung.Dengan program-programprioritas yang dimiliki, antara lain yaitu GCB Ciliwung Center, daur ulang sampah dan tempat olah sampah sungai (TOSS), ekowisata/eduwisata Ciliwung, dan sekolah sungai.

Tidak hanya itu dengan program-program GCB, tambah dia, sudah ada lima sarjana dan dua doktor yang telah selesai melakukan penelitian di GCB.

"Puncaknya kami sangat gembira pada saat acara Hari Air Dunia, Bapak Karliansyah yang pada saat itu menjabat sebagai Dirjen PPKL menyampaikan kualitas Air Sungai Ciliwung berkelas 2. Kami merasa ini adalah anugerah sekaligus menambah motivasi bagi GCB yang merupakan gerakan bersama multi stakeholder," katanya.

Padatahun ini GBC mendapatkan penghargaan Kalpataru Khusus, yang diserahkan pada 20 Juli 2022. "Pastinya penghargaanini menjadi gairah, motivasi dan semangat gerakan bersama, yang dalam waktu dekat juga akan mewujudkan program konservasi Chitra - chitra Javanensis yang merupakan ikon khas Sungai Ciliwung," kata Peni.

Dukungan PAM Jaya

Sementara itu PAM Jaya terus mendukung serta bekerja sama dengan GCB dalam upaya-upaya pelestarian Sungai Ciliwung, satu di antaranya pembangunan TOSS.

"PAM Jaya sebagai mitra GCB dan Pemprov DKI Jakarta sebagai pembina akan terus mendukung segala aktivitas pelestarian lingkungan yang dilakukan GCB," kata Direktur Pelayanan PAM Jaya, Syahrul Hasan dalam keterangannya, Selasa (26/7).

Peningkatan kualitas Sungai Ciliwung, kata Syahrul, merupakan kabar baik bagi warga Jakarta karena dapat dimanfaatkan sebagai sumber air baku.

"Kita akan memanfaatkan Sungai Ciliwung sebagai sumber air baku melalui proyek SPAM Ciliwung yang akan mulai dibangun tahun 2023. Nantinya, ada penambahan 200 liter per detik yang dapat melayani sekitar 15.000 sambungan rumah di wilayah Kelurahan Kalibata, Pengadegan, Rawajati, Duren Tiga, dan Pancoran," tuturnya.

Baca Juga: