JAKARTA - PT KSK Insurance Indonesia (KSK Indonesia) menggabungkan perlindungan untuk mobil dengan memberikan manfaat ekstra antara asuransi kecelakaan dan asuransi kebakaran rumah melalui Program KSK Peduli Motor Vehicle. Kombinasi tersebut menjadi bagian dari inovasi perusahaan untuk memberikan perlindungan pada nasabah.

President Director KSK Insurance Indonesia, Dato' Sharifuddin Wahab mengatakan program KSK Peduli Motor Vehicle diharapkan bisa menjadikan KSK Indonesia lebih dekat dengan masyarakat. Sebab, dalam menjaga aset merupakan hal yang tak kalah penting dilakukan untuk saat ini maupun ke depannya.

"Khususnya, saat kondisi global masih tidak menentu atau masih dalam kondisi pandemi sehingga melindungi aset merupakan satu kesatuan dalam perencanaan keuangan," kata dia saat konferensi pers daring di Jakarta (7/4).

Adapun ekstra manfaat yang bisa didapatkan nasabah adalah asuransi kecelakaan diri dan anggota keluarga dengan total nilai hingga 300 juta rupiah. Sementara asuransi kebakaran rumah mencapai 900 juta rupiah.

Masih Bertumbuh

Sementara itu, Direktur Keuangan KSK Insurance Indonesia, Suharjo Lumbanraja, berharap program ini bisa memberikan kontribusi yang positif pada kinerja Perseroan di akhir 2021. Terkait kinerja Perseroan sepanjang 2020, KSK Indonesia berhasil membukukan pertumbuhan positif di tengah pandemi yang melanda Indonesia dan dunia.

Tercatat, KSK Indonesia berhasil membukukan pertumbuhan premi bruto sebesar 18 persen dibandingkan kinerja Perseroan pada 2019 (yoy). Angka tersebut di atas kinerja Industri asuransi umum yang terkontraksi sebesar 3,6 persen.

KSK Indonesia memiliki portofolio bisnis asuransi yang kontribusi dari masing-masing produknya sepanjang 2020 meliputi kendaraan bermotor sebesar 47,7 persen, properti 28 persen, kesehatan 16,8 persen, pengangkutan 5,6 persen, general accident 1 persen, dan konstruksi/ rekayasa sebesar 0,9 persen. Sementara dari sisi sumber bisnis, pendapatan premi bruto terbesar berasal dari agent sebesar 55 persen, broker 37 persen, dan leasing 8 persen.

Baca Juga: