Seorang perawat di RS Siloam Sriwijaya Palembang menjadi korban penganiayaan diduga dilakukan oleh keluarga pasien yang sedang dirawat di rumah sakit tersebut.

Video penganiayaan yang dialami tenaga paramedis ini viral di media sosial instagram. Dalam video tersebut terlihat penganiayaan terjadi di RS Siloam ruangan IPD 6 di kamar 6026.

Terlihat seorang pria menganiaya korban menggunakan topi putih dan baju kaos merah tengah menarik rambut korban. Si perawat terlihat dijambak rambutnya dan dipukul wajah.

Kejadian tersebut membuat heboh sehingga mengundang perhatian petugas lainya yang langsung melerai penganiayaan tersebut.

Pihak Rumah Sakit Siloam Sriwijaya angkat bicara masalah penganiayaan yang dilakukan salah satu keluarga pasien kepada perawat Siloam Sriwijaya, Kamis siang kemarin.

Kepada Palembang Ekspres, Nursing Development & Clinical Operations Division Head RS Siloam Sriwijaya, Benedikta Betty Bawaningtyas menjelaskan kronologis kejadian penganiayaan terhadap perawatnya tersebut.

Benedikta menjelaskan terjadi penganiayaan sekitar pukul 10-11 siang, bermula saat korban (perawat RS Siloam) hendak melakukan pelepasan infus kepada pasien berusia dua tahun.

"Jadi kemarin, itu rencana anak pasien mau pulang, pada saat mau melepas infus sekitar jam 10 hampir jam 11 siang. Pada saat perawat kami melepas infus sudah dilakukan sesuai SOP menggunakan kapas alkohol kemudian diplester,"ucap Benedikta.

"Tapi karena anak umur dua tahun, sedang aktif-aktifnya dan langsung digendong jadi darahnya keluar plesternya lepas,"lanjutnya

Akibat kejadian tersebut membuat sang Ibu pasien panik dan berteriak dan komplain ke pihak Rumah Sakit.

Pihak rumah sakit langsung memberikan penanganan kepada pasien. "Langsung ditangani oleh kepala ruangan dan perawat tersebut. Pasien diganti kapas dan lain-lain dan sudah selesai sebenarnya,"jelasnya.

Ternyata, sang Ibu pasien tetap tidak terima hingga mengadukan kejadian tersebut kepada suaminya yang berada di Kayu Agung.

"Suaminya baru datang sekitar jam 2 siang, terus tiba-tiba langsung bertanya perawat yang menindak anaknya, mana perawat yang tadi?. Perawat saya datang ke ruangan didampingi Duty Manager dan Kepala Ruangan untuk menjelaskan kembali," ucapnya.

Belum memberikan penjelasan, pelaku langsung main hakim sendiri menampar korban dengan tangannya hingga korban terjatuh ke lantai dan meminta korban untuk meminta maaf.

"Lalu perawat kami langsung ditendang, Kemudian kepala ruangan langsung memegangi ayah pasien langsung dialihkan tapi dia tidak terima dan masih menganiaya dengan menjambak rambut perawat tersebut,"paparnya

Pada saat kejadian beruntung ada keluarga pasien dari ruangan lain yang merupakan anggota polisi sehingga langsung melerai. "Pelaku sempat mengaku polisi padahal di KTPnya bukan polisi,"ucapnya.

Pihaknya juga telah membuat laporan kepolisian atas insiden tersebut. Saat ini kondisi korban masih dalam kondisi shock.

"Sekarang pasien masih dirawat, masih shock, kami juga memberikan perlindungan ke perawat kami, kami lakukan pemeriksaan yang sangat lengkap. Ada pusing dan lebam-lebam,"katanya.

Pihaknya juga sangat menyayangkan insiden yang terjadi pada salah satu perawatnya.

"Kami sangat menyayangkan perbuatan arogan dari keluarga pasien, perawat kami sudah merawat dengan sangat baik, hingga sehat dan diperbolehkan pulang, sementara diperlakukan seperti itu oleh keluarga pasien,"tuturnya.

Sampai saat ini belum ada itikad baik dari pelaku maupun keluarga pasien untuk meminta maaf kepada korban maupun pihak rumah sakit. "Sampai hari ini tidak ada,"tegasnya.



Baca Juga: