JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, pengangguran di Jakarta meningkat karena krisis kesehatan akibat pandemi covid-19. Krisis itu membatasi kegiatan masyarakat termasuk di sektor perekonomian, sehingga banyak yang kehilangan pekerjaan .

Badan Pusat Statistik melaporkan jumlah pengangguran periode Agustus 2020 mengalami peningkatan sebanyak 2,67 juta orang. Dimana DKI Jakarta menjadi provinsi dengan TPT tertinggi, yakni sebesar 10,95 persen atau setara 572.780 orang pada Agustus 2020. "Memang pandemi ini kita ketahui berdampak pada aspek sosial, ekonomi, kegiatan keagamaan dan otomatis kemudian tecermin dalam angka-angka partisipasi tenaga kerja," ujar Gubernur DKI Anies Baswedan di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat.

Karena itu, kata Anies, penting sekali untuk disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan. "Kontraksi ekonomi yang terjadi adalah karena ada masalah krisis kesehatan," katanya.

Menurut Anies, selama krisis kesehatan belum selesai dikendalikan, maka masalah ekonomi akan terus terdampak. Salah satu efeknya adalah serapan tenaga kerja yang berkurang, termasuk ketersediaan lapangan kerjanya juga terganggu.

"Karena itulah kita melihat penting sekali bagi sisi pemerintah melaksanakan 3T dengan serius untuk menyelesaikan masalah pandemi ini," katanya.

MenurutAnies, sektor perekonomian bukan semata-mata karena salah hitung investasi atau karena ada kegiatan perekonomian yang salah, tapi lebih merupakan efek samping dari masalah kesehatan.

Karena itu, dia berkeyakinan, jika masalah kesehatan ini bisa terkendalikan Jakarta akan yang tercepat kembali.

Jika kondisi terkendali, kata Anies,mudah-mudahan Jakarta bisa langsung berkegiatan dan perekonomian tumbuh.

BPS mengumumkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) nasional meningkat pada Agustus 2020. Angkanya tembus sampai 9,77 juta orang atau naik 2,67 juta orang.

BPS menyebut angka pengangguran Indonesia pada 2020 menjadi 9,77 juta dengan paling banyak ada di Jakarta sebesar 10,95 persen.

Salah satu penyebab meningkatnya TPT nasional menjadi 7,07 persen pada Agustus lalu adalah pandemi Covid-19 yang sudah terjadi sejak Maret 2020. n Ant/P-5

Baca Juga: