JAKARTA - Pemerintah melalui Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) berencana melanjutkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) tanpa bunga kepada ibu rumah tangga atau korban pemutusan hubungan kerja hingga tahun 2021.

"Mereka diberi subsidi bunga nol persen sampai akhir tahun ini. Hal itu mungkin juga dilanjutkan sampai tahun depan," kata Sekretaris Eksekutif I Komite Penanganan Covid-19 dan PEN, Raden Pardede, dalam diskusi daring di Jakarta, Senin (10/8).

Menurut dia, pinjaman kepada ibu rumah tangga tanpa bunga itu merupakan bagian dari perluasan KUR untuk meningkatkan akses keuangan kepada pelaku usaha mikro. Dalam upaya pemulihan ekonomi nasional untuk UMKM, pemertintah juga merancang bantuan produktif tunai kepada 12 juta UMKM dengan anggaran 30 triliun rupiah.

"Mereka diberi bantuan cash secara masif untuk 12 juta usaha mikro. Sekarang lagi di-cleaning datanya," ujar Raden Pardede. Pemerintah, kata dia, membuat program yang membantu UMKM dan dunia usaha, termasuk program padat karya.

"Intinya kita ciptakan lapangan kerja supaya yang kehilangan pekerjaan sebagian bisa ditampung di program padat kerja di pertanian, desa dan program PUPR, Kemenhub," kata Raden Pardede.

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mencatat realisasi penyaluran KUR periode Januari-Juni 2020 mencapai 76,2 triliun rupiah atau 40,1 persen dari target tahun 2020 sebesar 190 triliun rupiah untuk 2,2 juta debitur.

Selain bantuan UMKM, pemerintah juga membuat program membantu masyarakat paling terdampak dengan bantuan sosial sampai Desember 2020. "Supaya mereka masih bisa membeli barang, utamanya untuk kehidupan," katanya. Ant/G-1

Baca Juga: