“Kali ini kami sosialisasi pilkada ke pasar-pasar tradisional karena biasanya ramai pengunjung."

JAKARTA - Meski kampanye telah berlangsung dan pelaksanaan pemungutan suara tinggal bulan depan, Komisi Pemilihan Umum Jakarta Pusat masih terus melakukan sosialisasi Pilkada Jakarta 2024. Kali ini KPU menyasar pasar-pasar tradisional.

"Kali ini kami sosialisasi pilkada ke pasar-pasar tradisional karena biasanya ramai pengunjung," kata Ketua KPU Jakarta Pusat, Efniadiansyah, Kamis. Efni menyebutkan, sosialisasi pasar tradisional ini dilakukan pagi hari saat pengunjung ramai berbelanja.

Bentuk sosialisasinya dengan menyebarluaskan brosur ke setiap pedagang dan pembeli. Brosur berisi tahapan penyelenggaraan Pilkada Jakarta 2024. "Kita juga lihat waktunya, terutama pagi karena pengunjung pasar tradisional lebih banyak," tambah Efni.

Dengan sosialisasi ini diharapkan partisipasi pemilih dalam Pilkada 2024 bisa meningkat. Selain itu, KPU juga mengingatkan masyarakat agar tetap di Jakarta saat pencoblosan untuk menggunakan hak pilihnya pada tanggal 27 November mendatang, meskipun libur nasional.

"Jangan sampai karena libur, lalu keluar kota, tidak mencoblos," tandasnya. KPU sosialisasi di delapan pasar Jakarta Pusat. Kedelapannya adalah Pasar Paseban (Senen), Pasar Rawa Kerbo (Cempaka Putih), Pasar Atom (Pasar Baru) dan Pasar Nangka (Kemayoran).

Lalu Pasar Petojo (Gambir), Pasar Gondangdia (Menteng), Pasar Johar (Johar Baru) dan Pasar Palmerah (Tanah Abang). Pasar tersebut dipilih melihat letak geografis yang mewakili setiap kecamatan. Kemudian, banyak warga yang berbelanja. Di sisi lain, KPU juga tetap menggencarkan sosialisasi ke sekolah-sekolah. Ini untuk menyasar pemilih pemula. "Kami juga sosialisasi ke organisasi kemasyarakatan, mahasiswa, dan perkumpulan disabilitas.

Sosialisasi ini semakin digencarkan mengingat Daftar Pemilih Tetap sudah ditetapkan. Begitu pula dengan pasangan calon gubernur dan wakil gubernurnya.

Sementara itu, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) kembali mengingatkan agar pasangan calon gubernur dan wakil tidak melibatkan anak-anak dalam kampanye. "Membawa anak untuk kampanye adalah pelanggaran. Maka, kami ingatkan," tutur Ketua Bawaslu Jakarta Utara, Johan Bahdi Putra.

Saat ini pasangan calon ke Jakarta Utara hanya kampanye dari pintu ke pintu. Meski, ada anak-anak di lokasi tersebut, tidak termasuk pelanggaran. "Belum ada kampanye akbar di Jakarta Utara. Para calon masih door to door sehingga hanya keluar masuk permukiman yang memang banyak anak-anak berkeliaran," jelasnya.

Johan memastikan panitia pengawas memberikan informasi secara jelas kepada pasangan calon maupun tim pemenangan. Mereka diberitahu yang boleh dan dilarang dilakukan selama kampanye.

"Pasangan calon juga memberitahu kepada Bawaslu sehari sebelum kampanye. Kami lalu menurunkan pengawas di lokasi kampanye," ujarnya.

Baca Juga: