Sampit - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, Muhammad Rifqi menyampaikan pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi terkait dampak musim hujan dalam proses pendistribusian logistik maupun pelaksanaan pemilu .

"Kami sudah berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait prakiraan kondisi cuaca," kata Rifqi di Sampit, Kamis.

Menurut dia, pihaknya sudah mempertimbangkan kondisi tersebut, ketika merencanakan skema pendistribusian logistik maupun pelaksanaan pemilu.

Antisipasi hujan saat pendistribusian logistik pemilu dimulai dari saat pengemasan logistik. Penguatan pengemasan yang dimaksud, yakni setiap item logistik yang dimasukan ke dalam kotak suara sudah dibungkus plastik, kemudian kotak suara pun dibungkus kembali dengan plastik besar.

"Jadi ada dua hingga tiga kali pembungkusan untuk mencegah rembesan air," jelasnya.

Kemudian, armada atau alat transportasi yang mengangkut logistik pemilu harus sudah dilengkapi dengan terpal dan sebagainya. Khusus untuk transportasi air selain terpal juga harus dilengkapi pelampung.

"Itulah standar-standar keamanan yang harus dipenuhi dalam rangka pendistribusian logistik pemilu," ujarnya.

Sedangkan, untuk pelaksanaan pemilu apabila turun hujan yang bisa menghambat jalannya pemilu maka petugas yang berwenang di TPS boleh merelokasi TPS tersebut ke lokasi yang lebih aman.

"Langkah-langkah tersebut sudah disiapkan dari KPU RI, apabila terjadi banjir yang mengganggu pelaksanaan pemilu, maka bisa dilakukan relokasi dengan koordinasi dari pemangku kepentingan dan pengawas di TPS," demikian Rifqi.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Kotawaringin Timur melalui Stasiun Meteorologi Haji Asan memprediksi terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang, selama masa pendistribusian logistik maupun pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

"Prakiraan kami dari 10 sampai 14 Februari 2024 kondisi cuaca secara umum terjadi hujan ringan hingga sedang pada waktu siang hari hingga malam hari," kata Prakirawan BMKG Kotim Nadine Ayasha.

Kendati demikian, menurut Nadine dengan intensitas hujan ringan tidak akan terlalu berdampak pada pendistribusian logistik maupun pelaksanaan pemilu, namun yang perlu diwaspadai adalah ketika intensitas hujan naik dari ringan menjadi sedang.

"Kalau hujan ringan tidak terlalu mengganggu, tapi kalau hujan sedang perlu diwaspadai untuk petugas dalam pendistribusian logistik pemilu maupun saat pelaksanaan pemilu," ujarnya.

Ia menambahkan, secara umum wilayah Kotim masih berada pada musim hujan, meskipun puncaknya sudah berlalu pada Januari. Dengan intensitas hujan ringan hingga sedang potensi terjadinya banjir bisa dikatakan tidak ada, sehingga tidak perlu khawatir akan terjadinya banjir selama pelaksanaan pemilu.

Baca Juga: