Hampir semua jenis imunisasi lengkap kepada balita telah terdistribusikan ­dengan sangat merata. Jumlah kekerdilan ­diturunkan jadi tujuh persen.

TANGERANG - Dalam rangka mencegah berbagai penyakit dan terutama untuk menurunkan angka stunting, Dinas Kesehatan Kota Tangerang berkomitmen terus meningkatkan imunisasi balita. "Distribusi imunisasi mempunyai dampak signifikan dalam mencegah stunting," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, dr Dini Anggraeni, Minggu.

Berdasarkan data Aplikasi Sehat Indonesiaku (ASIK) Kota Tangerang tahun 2023, sebagian besar balita telah mendapatkan imunisasi dasar lengkap (IDL) yang mencapai 103,7 persen. Untuk balita 0-59 bulan yang telah mendapatkan imunisasi Bacillus Calmette-Guerin (BCG) sebesar 86,55 persen.

Lalu, imunisasi difteri, pertusis dan tetanus (DPT) sebesar 92,93 persen. Imunisasi campak-rubella (MR) sebanyak 111,64 persen. Kemudian, imunisasi balita lengkap (IBL) mencapai 100,01 persen.

"Berdasarkan data rekapan akhir tahun lalu, juga menunjukkan hasil yang sangat baik. Hampir semua jenis imunisasi lengkap kepada balita telah terdistribusikan dengan sangat merata," ujarnya. Dinimenjelaskan, Dinkes telah mengoptimalisasi peran fasilitas kesehatan untuk memaksimalkan distribusi imunisasi melalui Posyandu.

Dinkes mengakui, distribusi imunisasi untuk balita merupakan agenda penting dalam peningkatan kualitas kesehatan. "Selama ini kami berkomitmen penuh memaksimalkan fasilitas kesehatan. Posyandu di lingkungan dapat mendistribusikan berbagai jenis secara maksimal," katanya.

Fokus Mencegah

Sementara itu, Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, tidak hanya fokus menurunkan angka stunting, tetapi mencegah agar tidak ada kasus baru yang muncul. "Kami mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dalam mengatasi stunting. Ini termasuk juga membentuk kader anti-anemia," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, dr Allin Hendalin Mahdaniar, dikutip Antara, dalam keterangannya di Tangerang, Minggu.

Upaya lain yang telah dilakukan Dinas Kesehatan Kota Tangsel adalah aksi member pemahaman kesehatan dari Posyandu hingga sekolah. Allin
menjelaskan, kegiatan 140 Posyandu untuk peningkatan kapasitas kader agar bisa memasak makanan pendamping ASI yang kaya protein, murah tetapi sehat.

Kemudian 140 sekolah dilakukan aksi bergizi dengan sarapan bersama. Ada juga minum tablet tambah darah serta aktivitas fisik. "Harapan kami pemahaman ini bisa disebarluaskan," ujar Allin. Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, menegaskan komitmennya dalam penurunan angka stunting dari sembilan persen menjadi tujuh persen.

"Kita harapkan tahun ini walaupun belum keluar datanya dari Kementerian Kesehatan, berada di sektiar tujuh persenan," tutur Benyamin. Dia menegaskan, menurunkan dari sembilan ke tujuh persen, juga tidak mudah.

Dia berharap bisa turun melalui membangun kesadaran kolektif di tengah masyarakat untuk meningkatkan gizi, menjaga gizi, dan memperbaiki gizi. Menurut Benyamin, upaya penurunan juga dilakukan melalui peran strategis para remaja. Ada program Doremifasolasido (Duta Remaja Anti-anemia, Pahami Sobat Langkah Awal Sehat Dari Diri Sendiri).

Baca Juga: