Bantuan disampaikan langsung ke dua posko pengungsian Kampung Barukupa, Desa Cipanas dan Desa Cibereum, Kabupaten Cianjur.

TANGERANG - Pemerintah Kota Tangerang mengirimkan personel dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta bantuan uang 200 juta untuk membantu korban bencana alam gempa bumi, Cianjur, Jawa Barat. "Jumlah personel yang dikirim ke Cianjur hanya 20 orang dari tim BPBD," kata Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah, Kamis(24/11).

Arief minta kepada personel yang akan bertugas untuk bisa optimal dalam membantu dan mengevakuasi korban. "Kalau kita lihat di media, masyarakat di sana masih butuh bantuan, bahkan masih ada gempa susulan. Banyak jalan terputus ke lokasi kejadian. Lakukan tugas-tugas dengan penuh dedikasi. Kerja dengan baik dan jaga kesehatan," tambahnya.

Para petugas akan ditempatkan di posko Kecamatan Pacet, Cianjur. Mereka dibekali dua truk, mobil pemadam kebakaran, satu ambulans dansatu mobil komando.

Sementara itu, pusat belanja Tangcity Mall, Kota Tangerang, juga mendonasikan bahan pokok, seperti beras, minyak, mi instan, dan baju-baju bekas layak pakai untuk korban gempa bumi Cianjur, Jawa Barat. "Tim Tangcity Care telah melaksanakan pengantaran donasi untuk korban gempa bumi di Cianjur," ujar Vice President Director, Tangcity Mall, Norman Eka Saputra.

Dia merinci bantuan berupa 13 karung beras berisi 10 kilogram, tujuh boks mi instan, 10 dus pop mi, lima boks pendamping berisi teh, kopi, susu, hingga perlengkapan bayi seperti, popok dan bubur balita serta lima boks pakaian bekas layak pakai. "Bantuan disampaikan langsung ke dua posko pengungsian Kampung Barukupa, Desa Cipanas dan Desa Cibereum, Kabupaten Cianjur," kata Norman.

Norman mengatakan donasi tidak hanya melibatkan karyawan dan tenan, namun juga seluruh pengunjung Tangcity Mall. Kotak donasi terbuka selalu tersedia di area Tangcity Mall lantai GF dan UG, sehingga siapa pun bisa turut menyumbang. Selain dari kotak sumbangan dana terbuka, manajemen pun turut serta dalam menyumbang beragam bahan kebutuhan pokok baik pangan maupun sandang.

"Bantuan ini diharapkan dapat menjadi sarana saluran bantuan langsung dari perusahaan kepada korban," ujarnya. Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan korban meninggal dunia akibat gempa di Kabupaten Cianjur, tercatat 271.

Kepala BNPB, Suharyanto, mengatakan angka 271 korban meninggal didapat dari verifikasi data jenazah di rumah sakit atau puskesmas. "Kami sudah mengidentifikasi dan mencocokkan data dengan Kemenkes, khususnya Pusat Krisis Kesehatan di semua rumah sakit dan puskesmas," kata Suharyanto di Pendopo Cianjur, Kabupaten Cianjur.

Selain itu, menurut dia, masih ada 40 orang dalam pencarian. Dari jumlah itu, 39 orang di antaranya merupakan warga Kecamatan Cugenang. Satu orang lainnya warga Kecamatan Warungkondang.

Sementara itu, tim dokter spesialis ortopedi dari Perhimpunan Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi Indonesia (PABOI) menjadi garda terdepan dalam menangani kasus ortopedi yang menimpa korban gempa bumi Cianjur. "Kami mengirimkan tim kedua dari Jakarta. Tidak hanya membawa sumber daya manusia, tetapi juga logistik tambahan untuk mendukung tim gabungan PABOI yang sudah bekerja di Cianjur," ujar Ketua PABOI, Prof Dr dr Ismail.

Sebelumnya, tim gabungan dokter spesialis tulang tersebut didatangkan dari Jakarta, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, dan Papua. Dokter-dokter tersebut tergabung dalam Badan Penanggulangan Bencana PABOI. Tim gabungan PABOI membantu pemilahan secara cepat pasien-pasien yang mengalami cedera ekstrem.

Baca Juga: