TANGERANG - Komitmen Pemkot Tangerang dalam upaya menurunkan stunting diapresiasi Pemprov Banten dengan diberi penghargaan sebagai "juara" pertama. "Pemkot Tangerang menerima penghargaan peringkat pertama percepatan penurunan stunting wilayah Provinsi Banten," jelas Penjabat Wali Kota Tangerang, Nurdin, usai menerima penghargaan di Serang, Jumat (4/10).

Penganugerahan sebagai momen sangat spesial karena bertepatan dengan HUT ke-24 Banten. Nurdin berterima kasih kepada Pj Gubernur serta seluruh jajaran Pemerintah Provinsi Banten.

Berdasarkan Keputusan Gubernur Banten Nomor 265 Tahun 2024, Pemkot Tangerang meraih total skor 131, sehingga menjadi peringkat pertama. Ini terkait penilaian kinerja pelaksanaan delapan konvergensi penurunan stunting Provinsi Banten Tahun 2024. Tangerang masuk dalam kategori Inspiratif dan Dukungan Pimpinan Daerah.

Adapun substansi dari delapan aksi konvergensi stunting terdiri dari analisis situasi stunting, rencana kegiatan, rembug stunting, regulasi tentang stunting, pembinaan unsur pelaku, sistem manajemen data, data cakupan sasaran, publikasi data dan evaluasi kerja.

"Apresiasi juga untuk seluruh jajaran pemkot yang telah bekerja keras. Mereka telah berkolaborasi menurunkan stunting," tandas Nurdin. Sampai bulan September angka prevalensi berdasarkan e-PPGBM stunting Pemkot Tangerang berada di angka 5,6 persen.

Lebih lanjut Nurdin menjelaskan, berbagai inovasi telah dilakukan Pemkot Tangerang dalam upaya menurunkan stunting tersebut. Ada Gerakan Serentak Anak Tangerang Sehat dan Cerdas (Gertak Tangkas), Dapur Sehat Anak Stunting PKK (Dashat PKK) di 104 kelurahan, Skrining TBC di Posyandu, Engkong Asuh Stunting, dan Satu Telur Satu Minggu (Satesami).

"Untuk Satu Telur Satu Minggu, sangat efektif dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, khususnya yang masuk dalam penanganan stunting," ujarnya.

Festival Budaya

Selain masalah stunting, Pemerintah Kota Tangerang juga mendorong kecamatan dan kelurahan menggelar festival budaya untuk menjaga kekayaan budaya. "Saya mendorong kecamatan dan kelurahan mengikuti jejak Kecamatan Batuceper dalam menyelenggarakan acara serupa. Tujuan untuk menjaga kekayaan budaya," ujar Sekda Tangerang, Herman Suwarman.

Herman mengatakan ini saat membuka acara Festival Budaya Kecamatan Batuceper, Jumat. Dia menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada masyarakat Batuceper yang telah rutin melaksanakan acara ini setiap tahun.

"Festival ini sebagai kontribusi penting dalam melestarikan dan mengembangkan budaya," tutur Herman. Dia bersyukur festival dapat digelar kembali. Festival dapat melestarikan budaya lokal warisan leluhur dan terus meningkatkannya.

Herman juga menekankan pentingnya menjaga kelestarian budaya Kota Tangerang yang multikultural. Tangerang menjadi tempat tinggal berbagai kelompok etnis dan budaya.

"Kota Tangerang multikultural. Festival seperti ini sangat penting untuk mendorong pelestarian serta pengembangan budaya lokal," katanya. Herman berharap festival membawa manfaat yang besar. Ini tidak hanya bagi masyarakat Batuceper, tetapi lebih luas. "Saya yakin acara ini akan menjadi langkah positif menuju tujuan tersebut," katanya.

Camat Batuceper, Mulyani, menyatakan Festival Budaya Batuceper dilaksanakan 4-6 Oktober. Kegiatan diisi berbagai perlombaan seperti silat kreasi Betawi, tari kreasi tradisional anak, dan palang pintu.

Menurutnya, Festival Budaya Batuceper ini dapat meningkatkan kecintaan warga akan budaya lokal. "Dengan itu, budaya-budaya dapat tetap lestari," ujarnya. wid/Ant/G-1

Baca Juga: