JAKARTA - Bangunan yang berisi aspek pendidikan, olahraga, komunitas, kesenian, kebudayaan, dan kesehatan mulai direalisasikan oleh Pemerintah Kota Tangerang. Nanti bangunan itu dinamai Griya Harmoni Warga (GHW).

"Pemkot mulai merealisasikan pembangunan GHW," tandas Penjabat Wali Kota Tangerang, Nurdin, Kamis (10/10). Dia menargetkan, pada tahun ini akan terbangun 15 GHW. Salah satunya akan dibangun di RW 11, Kelurahan Periuk. Ini telah mulai dibangun.

"Nanti terintegrasi dengan posyandu utama sebagai implementasi program Integrasi Layanan Primer atau ILP Kesehatan," tambah Nurdin. Menurutnya, pembangunan GHW merupakan salah satu langkah tindak lanjut darikickoffprogram ILP Kota Tangerang telah dilaksanakan 8 Mei 2024.

Pusat layanan difokuskan di Puskesmas pembantu. Secara kelembagaan dan operasional sudah tidak ada. Kemudian, digeser ke Posyandu. Ini lalu diperbaiki dan direvitalisasi menjadi Posyandu utama di setiap kelurahan.

Nurdin juga menambahkan, pembangunan GHW di tengah permukiman padat penduduk tersebut merupakan upaya menghadirkan ruang-ruang publik yang dapat membawa manfaat bagi masyarakat. "Pembangunan GHW menjadi salah satu upaya konkret pemkot untuk redistribusi sarana dan prasarana publik yang terintegrasi," ujarnya.

Untuk diketahui, GHW RW 11 Kelurahan Periuk memiliki luas 6x10 meter. Ini dibangun di atas lahan 250 meter. Ada dua ruang multifungsi yang dilengkapi toilet, pantry, serta selasar outdoor.

Kepala Dinas Perumahan, Permukiman, dan Pertanahan (Diperkimtan) Kota Tangerang, Decky Prambodo, menambahkan, GHW juga akan dilengkapi berbagai fasilitas lain yang bisa dimanfaatkan warga secara gratis. Nanti ada balai warga, Posyandu, lapangan olahraga, jogging track, dan playground. GHW dibangun persis di tengah pusat pemukiman warga.

Bangunan ini sangat banyak manfaatnya. Bisa untuk pendistribusian aset dan ruang terbuka publik. Ruang terbuka sangat dibutuhkan masyarakat urban seperti di Kota Tangerang.

Penghargaan

Sementara itu, Pemkot Tangerang juga terus membangun diri agar ramah anak. Bahkan, Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Terbang Tinggi, Kota Tangerang, diberi predikat "Puspaga Ramah Anak."

Penghargaan diberikan setelah proses standardisasi dan sertifikasi oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA). Ketua Puspaga Terbang Tinggi, Sri Damayanti, mengatakan untuk memperoleh predikat ramah anak, ada beberapa indikator penilaian.

Indikator tersebut antara lain kelembagaan, sumber daya, pemantauan, evaluasi, pelaporan, fasilitas, dan ragam program inovatif anak. Dengan sertifikasi ini menunjukkan bahwa upaya Puspaga yang senantiasa memfasilitasi ruang-ruang ekspresi bagi anak, dinilai berhasil.

"Puspaga melibatkan anak dalam berbagai kegiatan pembangunan kota. Puspaga terus berkomitmen mengajak masyarakat untuk mencintai anak sepenuh hati," tegas Sri Damayanti.

Puspaga akan terus meningkatkan kolaborasi dengan seluruh stakeholder untuk memfasilitasi kebutuhan-kebutuhan kegiatan ramah anak. Standar pelaksanaan layanan Puspaga merupakan acuan Pemerintah Kota Tangerang dan Provinsi Banten dalam memperkuat layanan kebutuhan anak. Sri berharap, layanan yang akuntabel dapat terus diwujudkan. wid/Ant/G-1

Baca Juga: