Kota-Kabupaten Bekasi Bakal "Tukar Guling"

BEKASI - Wacana tukar guling atau ruilslag aset akan dijajagi Kota dan Kabupaten Bekasi. Aset lahan kabupaten di sekitar kompleks pemerintah kota ditukar dengan lahan lain bernilai sama.

Langkah tersebut dilakukan agar lahan dapat dimanfaatkan secara optimal. Sejauh ini banyak lahan milik pemerintah kabupaten berada di wilayah kota. Lahan tersebut lemah secara pemanfaatan, padahal dapat digunakan untuk kepentingan publik.

"Kami terus berprogres, pertama dengan tukar menukar informasi dan statusnya. Kami bahas alternatif pembahasannya. Ada beberapa yang sudah ditawarkan untuk dikerjasamakan dengan pemerintah kota karena titiknya ada di kota," kata Penjabat Bupati Bekasi, Dani Ramdan, Selasa.

Dia menuturkan, meski pemekaran Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi telah terjadi sejak 2000. Namun persoalan kepemilikan aset dan pemanfaatannya tidak kunjung terselesaikan. Sejumlah aset milik Pemkab Bekasi yang berada di wilayah Kota Bekasi, belum dimanfaatkan secara optimal.

Dia bersama Pemkot Bekasi fokus membenahi persoalan aset dimaksud dalam beberapa pekan terakhir. Pemkab Bekasi akan menghitung nilai pemanfaatan aset tersebut melalui Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP). Hasilnya akan menjadi dasar penetapan nilai kerja sama.

"Nantinya menjadi sewa atau pinjam pakai atau pembahasan lainnya sehingga bisa menjadi manfaat," ucapnya. Penjabat Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhammad, telah mengusulkan penggunaan aset kabupaten terutama yang berada di sekitar Kompleks Pemkot Bekasi. Usulan tersebut menunggu hasil penilaian KJPP.

"Karena dari sisi Pak Bupati Bekasi sedang melakukan kebijakan aprasial, kami menunggu. Kalau sesuai dengan kemampuan kota, tentu jadi prioritas. Tapi masih banyak cara lain, apakah nanti tukar menukar aset kabupaten dengan kota. Tapi jelasnya, lahan yang ada di kota, termanfaatkan," ucapnya.

Baca Juga: