OIKN memaparkan berbagai paket investasi smart city pertama kepada calon pemrakarsa investasi di Kota Nusantara.

JAKARTA - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan investasi kota cerdas (smart city) bukan hanya tentang teknologi, melainkan juga tentang membentuk dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang tinggal di IKN.

"Investasi smart city bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang membentuk kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan termasuk menjaga kelestarian lingkungan di sekitarnya," ujar Deputi bidang Pendanaan dan Investasi OIKN, Agung Wicaksono, di Jakarta, Selasa (5/3).

Seperti dikutip dari Antara, Agung mengatakan melalui kegiatan Market Briefing Smart City I diharapkan para calon pemrakarsa investasi dapat melihat potensi besar dalam keempat paket investasi yang ditawarkan.

Keempat paket investasi yang menjadi fokus, meliputi Integrated Command Control Centre (Pusat Kontrol Komando Terpadu), Data Center (Pusat Data), Electric Vehicle Charging Station (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum), Smart Poles (Tiang Pintar).

Agung mengatakan OIKN menyelenggarakan Market Briefing Smart City I di Jakarta. Agenda ini memiliki tujuan utama untuk memaparkan paket investasi smart city pertama kepada calon pemrakarsa investasi.

Kegiatan ini, tambah dia, dirancang untuk menyajikan rincian teknis dan skema pendanaan investasi yang akan mendukung transformasi Ibu Kota Nusantara menuju kota cerdas.

Sebanyak 36 perusahaan, baik lokal maupun internasional, termasuk dari Amerika Serikat, Korea Selatan, Finlandia, Republik Rakyat Tiongkok, Prancis, Jerman, Jepang, Belanda, Polandia, Swiss, dan Taiwan, menghadiri acara itu.

Partisipasi perusahaan-perusahaan tersebut menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam investasi untuk mewujudkan visi smart city di Ibu Kota Nusantara.

Skema Investasi

Dalam upaya memfasilitasi para calon pemrakarsa investasi, Otorita Ibu Kota Nusantara menawarkan berbagai skema investasi mulai dari Public Private Partnership Unsolicited, Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha, sampai Business to Business.

"Melalui Market Briefing Smart City I, kami mengajak para pemangku kepentingan untuk bersama-sama berkontribusi dalam mewujudkan Ibu Kota Nusantara sebagai kota cerdas yang berkualitas dan berdaya saing tinggi," kata Agung.

Menurut Agung, kolaborasi yang kuat antara sektor publik dan swasta akan memperkuat upaya pengembangan smart city yang sejalan dengan visi Kota Dunia untuk Semua.

Agung mengatakan para pemangku kepentingan dan calon pemrakarsa investasi diundang untuk terus mengikuti perkembangan pembangunan Nusantara dan bersiap untuk turut serta berkontribusi mewujudkan visi Ibu Kota Nusantara sebagai pusat kehidupan yang modern dan berkelanjutan.

Deputi bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Mohammed Ali Berawi, mengatakan pihaknya memahami kompleksitas dalam membangun smart city membutuhkan kekuatan kolaboratif yang besar. "Kami ingin membuka potensi kolaborasi dalam mewujudkan smart city pada kesempatan kali ini," kata Ali.

Sebelumnya, Otorita IKN menjalin kerja sama dan sharing knowledge dengan Otorita Ibu Kota Canberra Australia (The National Capital Authority of The Commonwealth of Australia) terkait pengembangan Ibu Kota.

"Ini adalah capaian baru bagi kami (Otorita IKN) untuk bekerja sama dengan (Otoritas Pemerintah Ibu Kota) Canberra. Kami berharap pertukaran pengetahuan bisa terjadi untuk hal-hal yang khusus dimiliki oleh kedua kota," ujar Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono.

OIKN menjalin kerja sama dalam MoU (Memorandum of Understanding) dengan Otorita Ibu Kota Canberra Australia di Kedutaan Besar Australia untuk Indonesia, Jakarta, pekan lalu.

Baca Juga: